Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan program insentif Manfaat Layanan Tambahan (MLT) perumahan BPJS Ketenagakerjaan, sebuah terobosan penting untuk mempermudah akses kepemilikan hunian layak bagi para pekerja. Program senilai Rp 150 miliar ini menawarkan keringanan signifikan dalam pembayaran bunga, menjadikannya kabar baik bagi jutaan pekerja di Indonesia.
Insentif perumahan ini menargetkan 1.050 unit pengajuan kredit sepanjang tahun 2025, mencakup berbagai skema pembiayaan seperti Kredit Perumahan Rakyat (KPR), Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), Program Uang Muka Perumahan (PUMP), dan Program Rumah Pertama (PRP). Cakupan yang luas ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi tantangan kepemilikan rumah dari berbagai sudut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan detail stimulus ini dalam sebuah konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (15/9). Beliau menyampaikan bahwa batas maksimal bunga kredit perumahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan kini ditetapkan pada BI-Rate +3%, menurun drastis dari sebelumnya BI-Rate +5%. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh para pekerja untuk meringankan cicilan rumah atau bahkan sebagai uang muka (DP), dengan selisih bunga yang akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Ketenagakerjaan, memberikan dukungan finansial yang substansial.
Tidak hanya bagi pekerja, para pengembang perumahan juga turut mendapatkan insentif serupa. Bunga kredit untuk pengembang kini turun menjadi BI-Rate +4% dari ketentuan sebelumnya BI-Rate +6%. Selain itu, pemerintah juga mempercepat proses relaksasi aturan kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat para pekerja dalam melewati proses persetujuan kredit, sehingga impian memiliki rumah semakin mudah diwujudkan.
Airlangga Hartarto menegaskan bahwa target 1.050 unit untuk tahun 2025 hanyalah permulaan. Jumlah ini akan ditingkatkan secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya guna mendukung program besar Presiden untuk menyediakan tiga juta rumah. Realisasi stimulus penurunan bunga kredit ini diharapkan dapat membuat pengajuan pinjaman perumahan menjadi jauh lebih kompetitif dan menarik bagi pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Partai Golkar periode 2017-2024 itu menjelaskan bahwa saat ini sekitar 40 juta pekerja aktif membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Dana yang terhimpun dari iuran tersebut kini dapat dikembalikan kepada peserta dalam bentuk manfaat perumahan. “Dana ini dikembalikan kepada mereka yang sudah bayar iuran. Nah itu kan bisa juga dibayar untuk uang muka pembelian perumahan,” jelas Airlangga, menekankan bahwa iuran tersebut kini memiliki nilai tambah yang sangat konkret bagi peserta.
Pemerintah berharap, langkah strategis dalam menurunkan bunga kredit bagi pekerja dan pengembang ini akan meningkatkan minat masyarakat terhadap program perumahan. Dukungan ini juga dilengkapi dengan beragam skema pembiayaan lain yang telah ada, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan, serta kini diperkuat oleh peran aktif BPJS Ketenagakerjaan. Kombinasi program-program ini diharapkan menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih solid dan inklusif, membuka pintu bagi lebih banyak keluarga Indonesia untuk memiliki hunian impian.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program insentif Manfaat Layanan Tambahan (MLT) perumahan BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 150 miliar untuk mempermudah akses kepemilikan rumah bagi pekerja. Program ini menargetkan 1.050 unit pengajuan kredit di tahun 2025 melalui berbagai skema seperti KPR, KPA, PUMP, dan PRP, dengan memberikan keringanan bunga kredit perumahan.
Batas maksimal bunga kredit perumahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan turun menjadi BI-Rate +3%, yang sebelumnya BI-Rate +5%. Insentif serupa juga diberikan kepada pengembang perumahan, dengan penurunan bunga kredit menjadi BI-Rate +4%. Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah unit rumah yang didukung di tahun-tahun mendatang guna mencapai target tiga juta rumah.