Bursa Asia Hari Ini: Mayoritas Menguat! Cek Sentimen Pasar

Muamalat.co.id JAKARTA. Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis (18/9/2025) pagi ini. Mayoritas indeks terpantau menguat, namun ada juga yang mengalami penurunan. Pada pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 260,75 poin atau 0,56% ke level 45.046,47. Sementara itu, Hang Seng justru terkoreksi tipis sebesar 44,077 poin atau 0,17% ke level 26.863,69. Indeks Taiex juga mencatatkan kenaikan signifikan, sebesar 175,81 poin atau 0,70% ke level 25.573,59.

Pergerakan positif juga terlihat pada indeks Kospi yang naik 20,32 poin atau 0,59% ke level 3.433,66. Sebaliknya, ASX 200 mengalami penurunan sebesar 55,55 poin atau 0,63% ke level 8.762,90. Straits Times juga melemah tipis sebesar 6,25 poin atau 0,15% ke level 4.317,79, dan FTSE Malaysia turun 1,50 poin atau 0,11% ke level 1.602,16.

Menurut laporan Reuters, indeks saham di Korea dan Taiwan menjadi motor penggerak kenaikan di bursa Asia, dengan keduanya dibuka menguat sekitar 0,7%.

Kondisi ini memberikan stabilitas pada indeks MSCI, yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang. Sebelumnya, indeks ini sempat melemah 0,1% akibat tekanan dari penurunan pasar Australia dan Selandia Baru.

Bursa Asia Melemah, Pasar Menanti Keputusan The Fed

Sebelumnya, pasar saham global mengalami tekanan pada hari Rabu setelah mencapai rekor tertinggi. Hal ini terjadi setelah The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar seperempat poin dan memberikan sinyal bahwa pelonggaran kebijakan moneter akan berlanjut hingga akhir tahun.

Namun, dalam konferensi pers pasca-pertemuan, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan yang meredam ekspektasi pasar terhadap pelonggaran yang lebih agresif. Powell menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga ini lebih sebagai langkah manajemen risiko dan bank sentral tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga lebih lanjut.

“Secara keseluruhan, kami menilai keputusan dan nada konferensi pers The Fed sebagai seimbang dan terkendali, sama sekali tidak dovish,” tulis analis ANZ dalam catatannya.

“Fokus Powell pada proyeksi PDB AS yang lebih kuat dan proyeksi inflasi yang masih tinggi tampaknya menimbulkan keraguan di benak investor.”

Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 87,7% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan The Fed berikutnya di bulan Oktober. Angka ini meningkat dibandingkan dengan probabilitas 74,3% pada hari sebelumnya, menurut alat FedWatch CME Group.

Bursa Asia Catat Rekor Baru Selasa (16/9), Investor Taruhan The Fed Pangkas Bunga

“The Fed masih mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, namun di saat yang sama melihat pertumbuhan ekonomi yang baik. Kombinasi ini sebenarnya positif untuk pasar saham,” kata Shane Oliver, kepala ekonom dan kepala strategi investasi di AMP, Sydney.

“Saya pikir kenaikan akan sedikit terbatas, karena pasar telah mengalami reli besar mengantisipasi pemangkasan suku bunga The Fed dan karenanya mungkin akan mengalami jeda atau koreksi jangka pendek,” tambahnya.

Ringkasan

Pada perdagangan Kamis (18/9/2025) pagi, mayoritas indeks saham Asia menguat, dipimpin oleh Nikkei 225 dan Taiex. Sementara itu, Hang Seng, ASX 200, Straits Times, dan FTSE Malaysia mengalami penurunan. Penguatan ini didorong oleh kenaikan di pasar saham Korea dan Taiwan, memberikan stabilitas pada indeks MSCI Asia Pasifik.

Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar seperempat poin, namun dengan pernyataan yang meredam ekspektasi pelonggaran yang lebih agresif. Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga lagi pada pertemuan The Fed berikutnya, meskipun beberapa analis melihat potensi jeda atau koreksi jangka pendek di pasar saham.

Leave a Comment