
Muamalat.co.id JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terus mengukuhkan posisinya melalui serangkaian pengembangan bisnis strategis. Terkini, perusahaan menyoroti rampungnya pembangunan Indo Raya Tenaga, atau yang lebih dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 & 10. Proyek vital ini merupakan hasil kolaborasi joint venture antara anak usaha BRPT, PT Barito Wahana Lestari, dan PT PLN Indonesia Power, menandai langkah signifikan dalam portofolio energi perusahaan.
PLTU Jawa 9 dan 10 telah mencapai tonggak Commercial Operation Date (COD) untuk unit satu pada 5 Maret 2025, diikuti unit dua pada 2 Mei 2025. Dengan kapasitas total 2×1000 megawatt (MW), kedua unit pembangkit ini mengadopsi teknologi canggih. Pembangkit ini dilengkapi dengan steam turbine generator buatan OECD serta Ultra-Super Critical (USC) Boiler generasi terbaru, yang turut disempurnakan dengan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk efisiensi operasional optimal.
Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan menjadi salah satu keunggulan utama PLTU Jawa 9 dan 10. Pembangkit ini tercatat sebagai satu-satunya di Indonesia yang mengimplementasikan peralatan pengontrol emisi paling lengkap. Fasilitas tersebut mencakup Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, Low NOX burner, dan Selective Catalytic Reduction. Kombinasi SCR dengan low NOX burner secara drastis mengurangi kadar nitrogen oksida dan dioksida. Inovasi ini bahkan membuka potensi besar untuk co-firing amonia hijau dalam jumlah yang jauh lebih signifikan dibandingkan batubara, menunjukkan visi jangka panjang terhadap energi bersih.
Penyelesaian PLTU Jawa 9 dan 10 secara substansial memperkuat portofolio bisnis BRPT secara keseluruhan. Capaian ini melengkapi kinerja finansial perusahaan yang impresif di paruh pertama 2025, di mana BRPT berhasil mencatat EBITDA konsolidasi sebesar US$1,97 miliar, melonjak 628% secara year on year (YoY). Kenaikan signifikan ini terutama didorong oleh keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte Ltd oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), anak usaha BRPT di sektor petrokimia, menegaskan kekuatan diversifikasi bisnis perseroan.
“Kami sangat menyambut baik rampungnya pembangkit Jawa 9 dan 10 ini dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Proyek ini tidak hanya menjadi kontribusi positif, tetapi juga fondasi kuat bagi rencana ekspansi dan pengembangan bisnis Barito Pacific ke depannya,” tutur David Kosasih, Direktur Barito Pacific, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan pada Senin (22/9/2025).
Selain proyek energi tersebut, BRPT dan seluruh anak usahanya telah secara konsisten merealisasikan beragam rencana pengembangan usaha. Pada 2024, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), entitas anak di sektor energi terbarukan, sukses mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap. Di samping itu, BREN juga meningkatkan kapasitas panas bumi di seluruh asetnya sebesar 106 megawatt hour (MWh) melalui proses retrofit, menegaskan komitmen pada transisi energi.
Di sektor petrokimia, anak usaha BRPT, TPIA, menuntaskan akuisisi Aster Chemicals pada 2025. Melengkapi ekspansi ini, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang juga merupakan anak usaha TPIA, sukses melaksanakan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, berhasil menggalang dana sebesar Rp2,3 triliun. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan dinamika pertumbuhan yang kuat di berbagai lini bisnis Barito Pacific.
Mengakhiri pernyataannya, David Kosasih menegaskan kembali visi perusahaan: “Kami berkomitmen penuh untuk terus berfokus pada pengembangan bisnis perusahaan beserta seluruh anak usaha, termasuk memperluas kapasitas di sektor energi, memperkuat portofolio petrokimia, serta mengoptimalkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.” Pernyataan ini menegaskan arah strategis Barito Pacific yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan.