
Muamalat.co.id , JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menyatakan komitmennya untuk melakukan peninjauan menyeluruh terhadap anggaran belanja pemerintah yang belum terserap. Langkah ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi anggaran demi kesejahteraan masyarakat.
Dalam forum rapat paripurna pengesahan RUU APBN 2026, Purbaya menekankan pentingnya memastikan setiap alokasi anggaran belanja kementerian/lembaga dapat dimanfaatkan secara optimal. Ia menegaskan akan melakukan realokasi anggaran dari institusi yang penyerapan dan pemanfaatannya dinilai kurang efektif, menuju program-program yang secara langsung memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Sebagai bentuk implementasi awal dari komitmen tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyetujui permintaan DPR untuk menambahkan minyak goreng sebanyak 2 liter ke dalam paket bantuan pangan periode Oktober—November 2025. Perlu diketahui, sebelumnya paket bantuan tersebut hanya mencakup beras 10 kg per bulan.
Purbaya, yang belum genap sebulan menduduki kursi Menteri Keuangan, menegaskan bahwa persetujuan ini hanyalah permulaan. Ia berkomitmen untuk terus mengambil langkah serupa di masa mendatang, dengan secara proaktif memanfaatkan dana-dana pemerintah yang belum terserap atau tidak dibelanjakan secara optimal. “Ini baru awal. Kami siap menyisir. Saya sudah melihat banyak anggaran yang tidak terserap. Daripada mengendap di Bank Indonesia atau rekening pemerintah, lebih baik kami salurkan kepada masyarakat dalam bentuk subsidi,” ungkap Purbaya dalam rapat paripurna DPR, Selasa (23/9/2025).
Dalam suasana yang lebih ringan, Menteri Purbaya sempat berkelakar mengenai Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, yang awalnya hanya meminta tambahan minyak goreng 2 liter untuk bantuan pangan. Purbaya mengaku ia sejatinya berani berkomitmen untuk memberikan hingga 5 liter. “Untung saja saya ‘aneh’, karena yang memegang dana adalah saya, seharusnya Pak Said langsung menyetujui. Namun, tidak mengapa, ini menunjukkan kehati-hatian Pak Said. Saya berterima kasih atas dukungannya, sehingga saya tidak terlalu ‘koboi’ dalam mengambil keputusan, dan kita tetap menjaga kesinambungan fiskal dengan baik,” jelasnya, menyoroti pentingnya pertimbangan matang dalam pengelolaan keuangan negara.
Sebagai penutup, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu meminta dukungan penuh dari DPR dan Badan Anggaran (Banggar) untuk bersama-sama mengawal Kementerian Keuangan dalam mengelola anggaran. Ia berharap agar pihak legislatif senantiasa memberikan masukan dan melakukan pengawasan ketat. “Tolong dimonitor penyerapan anggaran kami. Jika banyak yang ‘menganggur’ atau tidak terpakai, mohon segera diberitahukan. Jangan sampai seperti pengalaman di masa lalu, ketika kondisi ekonomi sudah di ambang krisis baru kita tersadar,” pungkas Purbaya, menggarisbawahi urgensi pengawasan demi menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ringkasan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berkomitmen meninjau anggaran belanja pemerintah yang belum terserap untuk optimalisasi. Ia akan melakukan realokasi anggaran dari kementerian/lembaga yang kurang efektif ke program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu implementasinya adalah penambahan 2 liter minyak goreng ke dalam paket bantuan pangan periode Oktober-November 2025.
Purbaya menekankan pentingnya dukungan DPR dan Banggar untuk mengawasi pengelolaan anggaran Kementerian Keuangan. Ia meminta agar pihak legislatif memberikan masukan dan pengawasan ketat terhadap penyerapan anggaran, sehingga dana yang menganggur dapat disalurkan untuk subsidi dan menjaga stabilitas ekonomi.