Emas Hampir Cetak Rekor! Saham Tambang Emas Bergoyang, Peluang atau Jebakan?

Muamalat.co.id JAKARTA. Harga emas dunia menunjukkan performa yang mengesankan pada Jumat (3/10), bertengger di sekitar US$3.860 per ons. Logam mulia ini tengah berjuang keras untuk mengunci kenaikan mingguan ketujuh secara beruntun, sebuah pencapaian signifikan setelah sebelumnya sempat menembus rekor tertinggi baru di awal pekan ini.

Penguatan harga emas ini, seperti dikutip dari tradingeconomics, didorong oleh lonjakan permintaan akan aset safe haven. Katalis utamanya adalah isu shutdown parsial pemerintah Amerika Serikat yang berpotensi mengancam ribuan pekerjaan federal dan dapat menunda pengumuman data ekonomi krusial, termasuk laporan ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payrolls atau NFP).

Mengingat penundaan rilis data ketenagakerjaan resmi, pasar beralih mengacu pada laporan dari sektor swasta. Data ADP payrolls menunjukkan penurunan untuk bulan kedua berturut-turut, sebuah fenomena yang baru pertama kali terjadi sejak kuartal kedua tahun 2020. Ini mengindikasikan adanya perlambatan di pasar tenaga kerja AS.

Selain itu, laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) turut mengisyaratkan berkurangnya tingkat pengunduran diri karyawan (quits), sementara laporan Challenger mencatat adanya perlambatan dalam aktivitas rekrutmen. Kedua data ini semakin memperkuat pandangan pasar terhadap kondisi ketenagakerjaan yang kurang bergairah.

Serangkaian sinyal dari pasar tenaga kerja yang melemah ini kian mempertebal ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan setidaknya melakukan dua kali pemangkasan suku bunga tambahan. Ekspektasi ini muncul meski tingkat inflasi masih menunjukkan angka yang relatif tinggi, menandakan dilema kebijakan bagi bank sentral AS.

Namun demikian, pergerakan harga emas sempat diwarnai tekanan pada Kamis (2/10). Tekanan ini muncul setelah Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, menyerukan kehati-hatian dalam mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, memberikan nada konservatif yang sedikit meredam optimisme pasar terhadap pelonggaran kebijakan cepat.

Kinerja Saham Pertambangan Emas di Bursa Indonesia

Sejalan dengan tren positif emas global, saham-saham emiten pertambangan emas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada Jumat (3/10) hingga penutupan perdagangan pukul 16:00 WIB.

  • PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) memimpin kenaikan dengan menguat 2,89% ke level Rp 3.200 per saham. Saham ANTM bahkan sempat menyentuh harga tertinggi Rp 3.220 selama sesi perdagangan.

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turut mencatatkan penguatan sebesar 1,47%, berakhir di Rp 6.925 per saham, setelah sempat mencapai puncaknya di Rp 6.950.

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) juga membukukan kenaikan 1,34%, ditutup pada Rp 26.500. Harga saham UNTR sempat menyentuh Rp 26.875.

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terpantau stagnan di level Rp 2.120, meskipun sempat bergerak naik ke Rp 2.140 dalam intraday.

  • Di sisi lain, beberapa saham mengalami koreksi, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang turun 0,52% ke Rp 950 per saham.

  • PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melemah 2,60% ke Rp 935 per saham, menunjukkan tekanan jual.

  • PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mengalami koreksi paling signifikan, anjlok 2,63% ke Rp 555 per saham, menandai kinerja terendah di antara emiten sejenis pada hari itu.

Ringkasan

Harga emas dunia menunjukkan tren positif, mendekati rekor tertinggi dan didorong oleh permintaan aset safe haven akibat isu shutdown pemerintah AS dan perlambatan data ketenagakerjaan. Data ADP payrolls dan JOLTS mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja, meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, meskipun inflasi masih relatif tinggi.

Kinerja saham pertambangan emas di BEI bervariasi seiring dengan tren emas global. ANTM, AMMN, dan UNTR mengalami kenaikan, sementara MDKA stagnan. BRMS, ARCI, dan PSAB mengalami penurunan, dengan PSAB mencatatkan penurunan paling signifikan di antara saham pertambangan emas.

Leave a Comment