Perusahaan Prajogo Pangestu, Green Era Kembali Lepas 481,22 Juta Saham BREN

Muamalat.co.id, JAKARTA — Green Era Energy Pte Ltd, sebuah perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, kembali menggenggam perhatian pasar modal. Kali ini, entitas tersebut menjual sebanyak 481,22 juta lembar saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Langkah strategis ini diambil dengan tujuan utama untuk memperbesar jumlah saham yang beredar bebas di lantai bursa, atau yang dikenal dengan istilah free float.

Berdasarkan informasi keterbukaan yang disampaikan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Renewables Energy, Agus Sandy Widyanto, mengonfirmasi bahwa Green Era Energy telah melaksanakan transaksi penjualan signifikan ini pada tanggal 2 Oktober 2025. Penjualan tersebut dilakukan dengan harga rata-rata Rp8.650 per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai angka fantastis Rp4,16 triliun.

Agus Sandy Widyanto lebih lanjut menjelaskan bahwa, “Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menambah free float dan meningkatkan likuiditas saham BREN yang beredar di pasar.” Pernyataan ini menegaskan komitmen perusahaan afiliasi Prajogo Pangestu untuk memastikan saham Barito Renewables Energy lebih mudah diperdagangkan dan menarik lebih banyak investor.

Pasca-transaksi jumbo ini, kepemilikan Green Era Energy Pte Ltd atas saham BREN berkurang menjadi 30.761.383.100 lembar saham, setara dengan 22,99% hak suara. Angka ini menurun dari kepemilikan sebelumnya yang mencapai 31.242.603.100 lembar saham atau setara dengan 23,35%. Meskipun demikian, Green Era Energy menegaskan bahwa mereka bukanlah pengendali utama dari BREN, melainkan terafiliasi dengan pemegang saham pengendali, yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), yang juga berada di bawah payung kepemilikan Prajogo Pangestu.

Penjualan terbaru senilai Rp4,16 triliun ini bukanlah divestasi pertama yang dilakukan oleh Green Era Energy. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah aktif melakukan 14 transaksi penjualan saham BREN dengan total nilai mencapai Rp2,85 triliun sepanjang periode Agustus hingga 1 Oktober 2025. Serangkaian divestasi ini secara konsisten bertujuan untuk mendukung peningkatan free float di pasar.

Dampak dari upaya peningkatan free float ini mulai terlihat. Data dari Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom menunjukkan bahwa kepemilikan saham BREN oleh investor publik, yang didefinisikan sebagai kepemilikan kurang dari 5%, telah meningkat signifikan. Hingga September 2025, porsi publik mencapai 17.798.420.534 lembar saham atau 13,3% dari total saham yang beredar. Namun, menariknya, peningkatan porsi kepemilikan publik ini diiringi dengan penurunan jumlah pemegang saham, dari 51.959 pihak pada Juli 2025 menjadi 40.485 pihak hingga akhir September 2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Comment