Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta? Prediksi Akhir Tahun Mengagetkan!

Muamalat.co.id, JAKARTA. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melesat, mencapai level Rp 1.959.000 per gram pada Jumat (8/8/2025). Kenaikan signifikan sebesar Rp 16.000 ini terjadi hanya dalam satu hari, menambah performa impresif emas Antam yang telah naik sekitar 2,5% dalam sepekan terakhir. Prospek harga logam mulia ini dinilai masih sangat positif hingga akhir tahun, bahkan berpotensi menembus angka Rp 2,15 juta per gram, didorong oleh pelemahan dolar AS dan ketidakpastian kondisi ekonomi global.

Para analis sepakat bahwa momentum penguatan harga emas masih akan berlanjut. Lukman Leong, seorang analis mata uang dari Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa prospek harga emas tetap solid di tengah kemerosotan nilai dolar AS. Situasi ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi, kekisruhan seputar tarif impor antarnegara, serta masa depan kebijakan moneter The Federal Reserve dan lembaga tinggi lainnya yang berada di bawah tekanan pemerintahan Presiden Donald Trump.

“Harga emas internasional diperkirakan masih memiliki potensi kenaikan (upside) sekitar 10% menuju US$ 3.700–US$ 3.800 per ons troi,” ujar Lukman Leong kepada Kontan.co.id pada Jumat (8/8/2025). Dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS saat ini, Lukman memproyeksikan harga emas Antam berpotensi mencapai kisaran Rp 2,15 juta per gram, menjadikannya aset yang sangat menarik bagi investor.

Harga Emas Antam Logam Mulia Naik Rp 16.000 Jadi Rp 1.959.000 Per Gram Hari Ini (8/8)

Senada dengan pandangan tersebut, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, juga memprediksi bahwa harga emas dunia dapat menyentuh US$ 3.600 per ons troi pada akhir tahun. Level ini, menurut Ibrahim, akan mendorong harga emas Antam kemungkinan besar berada di Rp 2,15 juta per gram. Ibrahim menegaskan bahwa pendorong utama penguatan harga emas ke depan adalah faktor perang dagang yang berkelanjutan, ketegangan geopolitik di berbagai kawasan, serta arah suku bunga global yang masih belum pasti.

Ibrahim juga menambahkan, tren kenaikan emas akan semakin terbantu oleh gejolak geopolitik dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global. Kondisi ini secara alami mendorong investor untuk mengalihkan portofolio mereka ke instrumen lindung nilai (safe haven) seperti emas, yang terbukti lebih stabil di tengah gejolak pasar finansial.

Mengenai strategi investasi, Lukman Leong memberikan saran yang disesuaikan dengan profil investor. Bagi mereka yang sudah memiliki emas, ia menyarankan untuk mempertahankan (hold) kepemilikan. Sementara itu, bagi investor yang belum memiliki emas atau ingin menambah alokasi, strategi membeli secara bertahap dengan metode dollar cost averaging (DCA) sangat direkomendasikan. Metode ini memungkinkan investor untuk mengakumulasi emas baik saat harga terkoreksi maupun saat sedang naik, guna mendapatkan harga rata-rata yang optimal dalam jangka panjang.

Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan pada Kamis (7/8)

Ibrahim Assuaibi turut menekankan bahwa investasi emas sangat cocok untuk jangka menengah hingga panjang. “Kalau untuk jangka panjang tiga hingga 10 tahun, emas pasti menguntungkan,” jelas Ibrahim. Namun, ia mengingatkan bahwa untuk investasi jangka pendek, fluktuasi harga emas yang signifikan perlu diwaspadai, karena dapat mempengaruhi keuntungan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memiliki perspektif jangka panjang saat berinvestasi di aset emas.

Ringkasan

Harga emas Antam pada 8 Agustus 2025 mencapai Rp 1.959.000 per gram, naik Rp 16.000 dalam sehari. Para analis memprediksi kenaikan berkelanjutan hingga akhir tahun, bahkan mencapai Rp 2.150.000 per gram, didorong oleh pelemahan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi global, termasuk perang dagang dan kebijakan moneter.

Penguatan harga emas internasional, diperkirakan mencapai US$ 3.700–US$ 3.800 per ons troi, turut mendukung prediksi tersebut. Para ahli menyarankan strategi hold bagi pemilik emas dan dollar cost averaging (DCA) bagi investor baru. Investasi emas dinilai menguntungkan jangka panjang (3-10 tahun), namun fluktuasi harga perlu dipertimbangkan untuk jangka pendek.

Leave a Comment