ESTA Meroket 182%: Akuisisi di Depan Mata? Kata Direksi!

Kabar mengejutkan datang dari PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA), emiten yang bergerak di sektor perhotelan. Direksi perseroan mengumumkan adanya potensi akuisisi saham ESTA oleh pembeli prospektif, sebuah informasi yang langsung memicu gejolak di lantai bursa. Kendati demikian, diskusi strategis ini masih berada pada tahap awal, belum mencapai kesepakatan yang mengikat.

Spekulasi mengenai potensi akuisisi ini tercermin jelas dari pergerakan harga saham ESTA yang melonjak tajam dalam waktu singkat. Tercatat, dari posisi Rp73 pada 11 September 2025, harga saham ESTA meroket 182,19% menjadi Rp206 pada penutupan perdagangan 8 Oktober 2025. Kenaikan signifikan ini menarik perhatian investor dan pelaku pasar terhadap masa depan perseroan.

Direktur Esta Multi Usaha, Andaru Surya Gautama, dalam keterbukaan informasinya yang dikutip pada Sabtu (11/10/2025), membenarkan bahwa manajemen sedang berdiskusi mengenai kemungkinan akuisisi saham ESTA. Ia menjelaskan, “Pemegang saham pengendali perseroan tengah melakukan diskusi dengan pembeli prospektif, namun hal tersebut belum dapat dikonfirmasikan karena belum terdapat perjanjian yang mengikat antara para pihak dan terikat dengan kerahasiaan di antara pemegang saham.” Pernyataan ini menegaskan status diskusi yang masih tertutup dan belum final.

Andaru menambahkan, jika kesepakatan akuisisi tersebut terwujud, maka pemegang saham pengendali (PSP) baru ESTA akan segera tunduk dan melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini meliputi POJK 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, serta akan segera melaksanakan Keterbukaan Informasi kepada Masyarakat/Publik untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap aturan Bursa Efek Indonesia.

Sebagai latar belakang, PT Esta Multi Usaha Tbk. pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Maret 2020. Perseroan ini dikenal dengan lini bisnis yang beragam, mulai dari perhotelan bintang 2, penyewaan ruko, hingga penyewaan mobil. Beberapa aset properti unggulannya mencakup Hotel 88 Bekasi, Hotel Amaris Pakuan Bogor, Hotel Amaris Hertasning Makassar, dan Hotel Amaris Gorontalo, menunjukkan jangkauan operasional yang luas.

Dari sisi kinerja keuangan, ESTA menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pendapatan tercatat sebesar Rp35,56 miliar pada 2021, meningkat menjadi Rp43,52 miliar pada 2022, lalu Rp50,5 miliar pada 2023, dan mencapai Rp51,13 miliar pada 2024. Untuk semester I/2025, pendapatan perseroan sudah menyentuh angka Rp10,54 miliar, memberikan gambaran positif bagi investor.

Melihat potensi pertumbuhan, ESTA menargetkan pendapatan sebesar Rp58 miliar pada akhir tahun 2025, proyeksi yang menunjukkan kenaikan sekitar 12% dari realisasi tahun buku 2024. Untuk mencapai target tersebut, perseroan juga memiliki rencana ekspansi strategis, termasuk pembangunan ruko baru di Gorontalo. Dalam paparan publik Juni 2025, manajemen ESTA mengungkapkan bahwa Gorontalo menawarkan potensi besar, terutama karena ketiadaan fasilitas ballroom yang memadai, tingginya frekuensi agenda pemerintah, serta tingkat okupansi hotel yang menjanjikan. Dengan penambahan jumlah kamar dan fasilitas ballroom di Gorontalo, ESTA optimis dapat mendongkrak pendapatan dari sektor perhotelan secara signifikan.

Ringkasan

Direksi PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) mengumumkan diskusi dengan pembeli prospektif terkait potensi akuisisi saham ESTA, yang memicu lonjakan harga saham hingga 182,19% dalam waktu singkat. Diskusi ini masih dalam tahap awal dan belum ada kesepakatan mengikat. Jika akuisisi terwujud, pemegang saham pengendali baru akan tunduk pada regulasi yang berlaku, termasuk POJK terkait pengambilalihan perusahaan terbuka dan keterbukaan informasi.

ESTA, yang melantai di BEI sejak 2020, memiliki bisnis beragam termasuk perhotelan dan penyewaan, dengan aset seperti Hotel 88 Bekasi dan Amaris di beberapa kota. Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan stabil, menargetkan Rp58 miliar di akhir 2025, didukung oleh rencana ekspansi termasuk pembangunan ruko baru di Gorontalo untuk meningkatkan pendapatan dari sektor perhotelan.

Leave a Comment