
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin, 13 Oktober, meskipun diwarnai dengan tekanan jual. Pada pembukaan, IHSG telah menunjukkan penguatan tipis 0,08 persen, mencapai level 8.275.
Menurut analisis dari MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini masih bergerak dalam bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam, mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut. Ini berarti IHSG berpeluang untuk menguat dengan target sasaran antara 8.294 hingga 8.365, seperti yang disampaikan oleh analis MNC Sekuritas dalam riset terbaru mereka pada Senin, 13 Oktober. Untuk para investor, MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham pilihan yang patut dicermati selama perdagangan hari ini, yaitu BIRD, MYOR, PGEO, dan TKIM.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas juga mencatat adanya beberapa indikator yang mendukung potensi penguatan IHSG. Namun, mereka mengingatkan adanya potensi sentimen negatif yang dapat muncul dari eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun demikian, sentimen ini diperkirakan bersifat jangka pendek, terutama jika ancaman tarif tambahan dari Presiden Trump hanyalah bagian dari strategi negosiasi. Dengan mempertimbangkan dinamika tersebut, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran 8.100-8.300 sepanjang pekan ini, demikian laporan riset Phintraco Sekuritas pada Senin, 13 Oktober.
Secara fundamental, pergerakan IHSG tak lepas dari pengaruh kondisi pasar global, terutama pelemahan tajam indeks-indeks utama di Wall Street pada Jumat, 10 Oktober lalu, yang mengakibatkan penutupan pekan sebelumnya dengan kinerja yang lesu. Pelemahan di bursa AS ini dipicu oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai rencana penerapan tarif tambahan hingga 100 persen untuk seluruh produk impor dari Tiongkok. Tak hanya itu, Trump juga berencana memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap perangkat lunak strategis buatan AS, mulai berlaku efektif pada 1 November 2025.
Langkah agresif ini diambil sebagai respons atas kebijakan Beijing yang memperketat ekspor mineral tanah jarang, komoditas vital bagi banyak industri teknologi. Trump bahkan menegaskan tidak melihat adanya alasan kuat untuk melanjutkan pertemuan yang telah dijadwalkan sebelumnya dengan Presiden Xi Jinping, menandakan ketegangan yang kian memuncak. Meningkatnya tensi dagang ini memunculkan kekhawatiran serius akan potensi gangguan pada rantai pasokan global, khususnya di sektor-sektor krusial seperti teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan.
Selain isu perang dagang, perhatian pelaku pasar di AS pekan ini juga akan tertuju pada dimulainya musim laporan keuangan kuartal III 2025 di Wall Street, dengan fokus utama pada kinerja emiten perbankan. Di sisi lain, penutupan sebagian kegiatan pemerintah atau shutdown yang telah memasuki minggu ketiga berdampak pada penundaan publikasi sejumlah data ekonomi penting AS, menambah ketidakpastian pasar.
Tak hanya di AS, investor juga akan memantau ketat sejumlah data ekonomi dari berbagai belahan dunia. Dari Tiongkok, fokus akan tertuju pada data perdagangan, inflasi, dan aktivitas perbankan. Sementara itu, di Eropa, investor akan mencermati laporan produksi industri Euro Area, data inflasi, indeks sentimen ZEW Jerman, serta perkembangan pasar tenaga kerja dan angka Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris.
Dari ranah domestik, pasar akan menantikan rilis data realisasi investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) untuk kuartal III 2025, yang dijadwalkan pada 15 Oktober. Selain itu, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan sejumlah saham lain yang menarik untuk dicermati sepanjang pekan ini, meliputi BSDE, BIRD, CDIA, GJTL, TKIM, dan NCKL.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.