Kripto Bangkit! Strategi Jitu Investor Raih Untung Pasca Crash

Setelah dihantam koreksi tajam, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan tren kenaikan. Kendati demikian, volatilitas diperkirakan akan tetap mewarnai pergerakan aset kripto dalam waktu dekat.

Menurut data dari Coinmarketcap pada Senin (13/10) pukul 08.44 WIB, kapitalisasi pasar kripto global tercatat sedikit menurun 0,23% menjadi US$ 3,73 triliun. Angka ini menandai penurunan signifikan dari level pekan lalu, Selasa (7/10), yang sempat mencapai sekitar US$ 4,14 triliun.

Sementara itu, harga Bitcoin, aset kripto paling dominan, berhasil bangkit 5,15% dalam 24 jam terakhir, mencapai level US$ 115.820. Namun, pemulihan ini belum sepenuhnya menghapus koreksi mingguan yang masih tercatat sebesar 6,55%. Pada Minggu (12/10), Bitcoin sempat diperdagangkan di kisaran US$ 110.000-US$ 111.000 per koin.

Menurut Chairman Indodax, Oscar Darmawan, koreksi tajam yang mengguncang pasar kripto pada 11-12 Oktober lalu disebabkan oleh eskalasi risiko makroekonomi dan geopolitik. Dia menjelaskan, pemicu utamanya adalah pengumuman kebijakan tarif yang secara langsung memicu kepanikan dan tekanan likuiditas.

Oscar Darmawan secara spesifik menyoroti bahwa “rencana kenaikan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump terhadap produk asal China memicu kepanikan di pasar global,” sebagaimana disampaikannya kepada Kontan pada Senin (13/10).

Selain itu, tekanan signifikan juga berasal dari pasar berjangka. Oscar Darmawan mengemukakan, “Saat harga Bitcoin turun tajam, posisi leverage yang besar akan otomatis terlikuidasi.”

Efek domino dari gelombang likuidasi ini mendorong harga aset kripto anjlok lebih dalam, sebelum akhirnya menemukan titik stabil di kisaran US$ 111.000 per koin.

Kenaikan pasar kripto yang terlihat saat ini, menurut Oscar, mengindikasikan bahwa pasar mulai mencerna informasi dan merespons meredanya ketegangan geopolitik. Namun, ia mengingatkan, “Jika ketegangan terus berlanjut, pasar kripto mungkin masih akan fluktuatif sementara waktu.”

Dalam situasi pasar kripto yang tidak menentu ini, Oscar Darmawan menyarankan para investor untuk meninjau kembali tujuan dan jangka waktu investasi mereka. Ia juga menekankan pentingnya menghindari penggunaan leverage berlebihan dan mengaplikasikan strategi pembelian bertahap (dollar cost averaging atau DCA) guna memitigasi risiko fluktuasi harga.

Lebih dari itu, Oscar menilai bahwa setiap koreksi di pasar kripto sejatinya bisa menjadi momen pembelajaran yang berharga sekaligus peluang strategis bagi investor yang berorientasi jangka panjang.

Ia menutup dengan pernyataan bahwa “pasar kripto yang sehat bukanlah pasar yang selalu menunjukkan tren kenaikan, melainkan pasar yang memiliki kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi di tengah berbagai gejolak.”

Leave a Comment