
Muamalat.co.id, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal peringatan serius di tengah potensi tekanan jangka pendek. Pada perdagangan Selasa (14/10/2025), laju IHSG tertahan, bahkan anjlok signifikan sebesar 1,95% untuk ditutup di level 8.066,52. Penurunan drastis ini sontak memicu pertanyaan akan arah pergerakan pasar saham domestik ke depan.
Muhammad Fatah Al Falah, seorang Technical Analyst dari RHB Sekuritas Indonesia, menyoroti bahwa pergerakan IHSG telah menunjukkan pembalikan tajam. Fenomena ini diperkuat dengan munculnya candle bearish besar yang secara telak menembus level support awal, sekaligus mematahkan tren naik yang telah terbentuk sebelumnya. Fatah menggarisbawahi, kondisi ini merupakan indikasi kuat dari short-term reversal, yang mencerminkan adanya tekanan risk-off yang mulai mendominasi sentimen pasar.
Melihat kondisi tersebut, Fatah menjelaskan bahwa area resistance kunci bagi IHSG berada di sekitar level tertinggi pekan lalu, yaitu antara 8.272 hingga 8.200. Jika IHSG gagal untuk kembali bertahan di atas 8.025, risiko penurunan lebih lanjut akan membayangi. Potensi koreksi selanjutnya dapat membawa indeks menuju level support berikutnya di kisaran 7.940 hingga 7.840, yang perlu diwaspadai oleh para investor dan trader.
Namun, di sisi lain, apabila terjadi rebound yang kuat dan IHSG mampu ditutup kembali di atas level 8.150 hingga 8.200, bias bullish jangka pendek dapat kembali mendominasi. Skenario ini akan membuka peluang bagi IHSG untuk menguji ulang target di 8.272. Mengingat volatilitas yang tinggi, Fatah menyarankan agar investor membatasi posisi long mereka hingga ada konfirmasi pemulihan yang jelas di atas area 8.150–8.200 demi memitigasi risiko.
Bagi swing trader, Fatah merekomendasikan untuk mempertimbangkan strategi buy on dip jika IHSG menyentuh area 7.840–7.940, namun dengan penerapan stop loss yang ketat di bawah 7.800. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya manajemen risiko yang cermat, serta pemantauan intensif terhadap aliran dana asing dan Volatility Index. Menurutnya, aspek-aspek ini akan sangat krusial dalam menentukan arah pasar selama 48 hingga 72 jam ke depan, menjadi penentu sentimen pasar jangka pendek.
Di tengah dinamika pasar yang bergejolak, RHB Sekuritas turut merilis beberapa rekomendasi saham pilihan yang dapat dicermati oleh investor. Berikut adalah analisis serta proyeksi untuk dua saham unggulan:
1. PT Petrosea Tbk (PTRO)
- Rekomendasi: Buy on Support di area Rp 6.100
- Target Harga: Rp 6.825, Rp 7.175
- Stop Loss: Di bawah Rp 5.625
2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- Rekomendasi: Buy on Support di area Rp 130
- Target Harga: Rp 139, Rp 149
- Stop Loss: Di bawah Rp 117