
Muamalat.co.id JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) bersiap untuk segera merealisasikan agenda strategisnya, yaitu perubahan nilai nominal saham atau yang dikenal dengan stock split. Langkah korporasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi saham perseroan di pasar modal.
Keputusan penting mengenai stock split ini telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2025 lalu. Persetujuan tersebut menjadi pijakan bagi BUAH untuk melanjutkan proses pemecahan nilai sahamnya.
Melalui keterbukaan informasi publik pada Kamis, 16 Oktober 2025, PT Segar Kumala Indonesia Tbk secara resmi mengumumkan bahwa stock split akan dilakukan dengan rasio 1:2. Rasio ini berarti setiap satu saham lama akan dipecah menjadi dua saham baru.
Implikasi dari rasio stock split 1:2 ini adalah peningkatan signifikan pada jumlah saham beredar. Jumlah saham BUAH akan melonjak dua kali lipat menjadi 2 miliar lembar saham, dari sebelumnya 1 miliar lembar saham. Sejalan dengan itu, nilai nominal saham BUAH juga akan mengecil menjadi Rp 25 per saham, dari nilai sebelumnya Rp 50 per saham. Penyesuaian ini bertujuan untuk membuat harga saham lebih terjangkau dan menarik bagi khalayak investor.
Segar Kumala Indonesia (BUAH) Menggaet Restu Stock Split
Para investor perlu mencatat jadwal lengkap pelaksanaan stock split saham BUAH yang telah ditetapkan sebagai berikut:
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 21 Oktober 2025
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 Oktober 2025
- Akhir penyelesaian saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 Oktober 2025
- Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil pemecahan saham (recording date): 23 Oktober 2025
- Saham dengan nilai nominal baru hasil pemecahan saham didepositokan dan didistribusikan oleh KSEI kepada pemegang rekening: 24 Oktober 2025
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 24 Oktober 2025
- Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru: 24 Oktober 2025
Menurut catatan KONTAN, Direktur Utama Segar Kumala Indonesia, Renny Lauren, menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan stock split ini didasari oleh upaya perusahaan dalam meningkatkan likuiditas perdagangan saham di pasar modal. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi saham BUAH di bursa dan membuatnya lebih dinamis.
Melalui harga saham yang lebih terjangkau pasca-stock split, perseroan berharap dapat membuka pintu partisipasi yang lebih luas bagi para investor, baik yang sudah ada maupun yang baru. Dengan demikian, semakin banyak pihak yang berkesempatan untuk turut serta dalam prospek pertumbuhan PT Segar Kumala Indonesia Tbk di masa mendatang.