Ada 19,08 juta investor kripto, Indonesia jadi rebutan exchanger global di 2026

Muamalat.co.id JAKARTA. Industri aset kripto Indonesia memasuki fase baru seiring semakin banyaknya exchanger global yang mengumumkan rencana ekspansi ke Indonesia pada 2026. 

Perkembangan ini mencerminkan meningkatnya daya tarik Indonesia sebagai salah satu pasar kripto terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menandai perubahan signifikan dalam dinamika persaingan industri.

Daya tarik tersebut tercermin dari pertumbuhan jumlah investor dan kontribusi sektor kripto terhadap perekonomian digital nasional.

OJK Catat Persentase Nilai Transaksi Aset Kripto Turun 24,53% per November 2025

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Oktober 2025 jumlah konsumen aset kripto di Indonesia mencapai 19,08 juta investor, naik 2,5% dibandingkan September 2025 yang tercatat 18,61 juta investor. 

Kenaikan ini terjadi meski nilai transaksi bulanan kripto mengalami fluktuasi. OJK pun juga mencatat nilai transaksi aset kripto pada November 2025 mencapai Rp 37,2 triliun, dengan total transaksi sepanjang 2025 (year to date) sebesar Rp 446,77 triliun. 

Angka tersebut menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap aset digital tetap kuat di tengah dinamika pasar global.

Dari sisi penerimaan negara, sektor ekonomi digital menunjukkan kontribusi yang semakinnyata. Data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) hingga 31 Oktober 2025 mencatat total setoran pajak ekonomi digital mencapai Rp 43,75 triliun. 

Dari jumlah tersebut, aset kripto berkontribusi Rp 1,76 triliun, meningkat dibandingkan penerimaan pajak kripto hingga September 2025 yang tercatat Rp 1,71 triliun. Tren ini menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan sejak pajak kripto pertama kali diberlakukan pada 2022.

Sah! Main Futures Kripto di Indonesia Kini Legal, Tapi Wajib Ujian Dulu

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai meningkatnya minat exchange global masuk ke Indonesia tidak terlepas dari kombinasi besarnya basis pengguna, semakin matangnya regulasi, serta kontribusi industri kripto terhadap perekonomian nasional.

“Masuknya exchanger global dengan dukungan modal besar menunjukkan bahwa Indonesia kini dipandang sebagai pasar strategis di tingkat global. Ini menjadi sinyal positif bahwa ekosistem kripto nasional semakin matang dan dipercaya,” ujar Calvin dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

Calvin menjelaskan bahwa kondisi pasar saat ini sangat berbeda dibandingkan ketika exchange global pertama kali masuk ke Indonesia beberapa tahun lalu. 

Menurutnya, ketika itu kondisi pasar Indonesia masih berada pada fase sangat early. Regulasi belum sejelas sekarang dan tingkat literasi pengguna juga masih berkembang. 

Masuknya exchanger global juga diperkirakan akan meningkatkan persaingan di segmen trader bervolume besar, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan Tokocrypto. 

Namun, Calvin menyadari kompetisi di segmen high-volume trader akan semakin intens, terutama dari sisi fee, likuiditas, dan produk seperti derivatif dan staking.

Pintu Dorong Literasi dan Inklusi Kripto ke Berbagai Industri

Sehingga bagi banyak trader dan investor, faktor trust, kepatuhan regulasi, dan keberlanjutan tetap menjadi pertimbangan utama.

Lebih lanjut, Calvin melihat langkah ini sebagai sinyal fase lanjutan konsolidasi industri kripto nasional. 

“Ini merupakan proses yang wajar dalam industri yang semakin teregulasi dan membutuhkan skala, modal, serta tata kelola yang kuat. Tokocrypto berada pada posisi yang relatif matang karena telah melalui fase konsolidasi lebih awal,” pungkasnya.

Leave a Comment