Muamalat.co.id JAKARTA. Saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) telah menjadi sorotan utama di pasar negosiasi selama beberapa hari terakhir, dengan keterlibatan signifikan dari Henan Putihrai Sekuritas dalam serangkaian transaksi besar. Pergerakan saham ini menarik perhatian pelaku pasar, memicu pertanyaan tentang motif di balik aktivitas jual beli yang intens.
Diketahui, Henan Putihrai Sekuritas melakukan pembelian saham IMPC senilai Rp 99 miliar pada harga Rp 660 per saham, yang berlangsung pada tanggal 13 hingga 14 Agustus 2025. Rincian transaksi menunjukkan bahwa Henan Putihrai Sekuritas memborong sekitar 1,5 juta lot saham IMPC melalui mekanisme negosiasi pada 13 Agustus 2025. Namun, secara bersamaan, dua pemegang saham mayoritas IMPC juga terpantau melakukan aksi jual dalam skala besar.
Dua entitas yang melepas kepemilikan sahamnya adalah PT Harimas Tunggal Perkasa dan PT Tunggal Jaya Investama. PT Harimas Tunggal Perkasa secara spesifik melepas 600 juta saham, setara dengan 1,11% dari total saham IMPC, dan berhasil mengantongi dana sebesar Rp 396 miliar dari transaksi tersebut. Sementara itu, PT Tunggal Jaya Investama melakukan aksi jual 800 juta saham, atau setara dengan 1,47%, yang menghasilkan dana sebesar Rp 528 miliar.
Secara akumulatif, total saham IMPC yang dilepas oleh PT Harimas Tunggal Perkasa dan PT Tunggal Jaya Investama mencapai 1,4 miliar saham, merepresentasikan 2,48% dari keseluruhan saham ditempatkan dan disetor di Impack Pratama Industri. Pasca-transaksi besar ini, kepemilikan PT Harimas Tunggal Perkasa tercatat menurun dari 45,84% menjadi 44,73%. Demikian pula, kepemilikan PT Tunggal Jaya Investama mengalami koreksi dari 44,09% menjadi 42,62%.
Meskipun volume transaksi negosiasi IMPC ini sangat besar, identitas pembeli utama di balik Henan Putihrai Sekuritas belum terungkap ke publik. Hal ini menambah misteri di tengah kinerja keuangan IMPC yang justru menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pergerakan saham ini terkesan kontradiktif dengan fundamental perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, Impack Pratama Industri berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,9 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 5,91% secara tahunan (Year on Year/YoY) dibandingkan dengan Rp 1,79 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk IMPC juga mengalami kenaikan impresif, mencapai Rp 295,63 miliar. Pencapaian ini meningkat 8,39% YoY dari posisi akhir Juni 2024 yang tercatat sebesar Rp 272,75 miliar.
Menanggapi aktivitas saham IMPC dan kinerja perusahaan, CEO Sucor Sekuritas, Bernardus Wijaya, memberikan pandangannya. “Meskipun sektor properti memang sedang mengalami perlambatan, IMPC masih mampu mencatatkan keuntungan hampir menyentuh Rp 300 miliar. Ini bukan angka kecil. Artinya ada fundamental kuat di balik saham ini, sehingga jika investor besar ataupun strategic investor ingin masuk jelas bukan tanpa alasan,” jelas Bernardus pada Selasa, 19 Agustus 2025. Pernyataan ini menegaskan bahwa kekuatan fundamental IMPC menjadi daya tarik bagi investor meskipun terjadi transaksi jual-beli dalam jumlah besar di pasar negosiasi.