Ancol (PJAA) Gelar RUPSLB, Sepakati Reklamasi Lahan 65 Hektare dan Rombak Direksi

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) baru-baru ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang strategis, menetapkan langkah penting bagi masa depan pengembangan kawasan Ancol. Dua agenda utama yang disepakati dalam RUPSLB ini adalah persetujuan pelaksanaan proyek reklamasi Ancol dan perubahan substansial dalam susunan pengurus perseroan.

Keputusan signifikan dari RUPSLB adalah restu atas proyek reklamasi kawasan Ancol seluas 65 hektare. Persetujuan ini didasarkan pada izin pelaksanaan reklamasi yang telah dimiliki PJAA, memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan proyek ambisius ini, manajemen PJAA menjelaskan bahwa reklamasi Ancol akan didanai melalui kombinasi kerjasama kemitraan strategis dan sumber pendanaan internal perusahaan. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi perseroan pada Jumat (19/9/2025).

Pihak manajemen menekankan komitmennya untuk terus melakukan pengembangan kawasan Ancol secara berkelanjutan. Tujuannya adalah tidak hanya untuk meningkatkan nilai tambah bagi perseroan, tetapi juga untuk memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia secara keseluruhan, khususnya bagi kemajuan DKI Jakarta.

Selain agenda reklamasi Ancol, RUPSLB juga mengesahkan perombakan susunan anggota dewan komisaris dan direksi. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk memperkuat kepemimpinan dan arah bisnis PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk di masa mendatang.

Berikut adalah daftar lengkap susunan dewan komisaris dan direksi PJAA yang mulai efektif menjabat sejak ditutupnya RUPSLB:

Jajaran Komisaris:

  • Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Irfan Setiaputra
  • Komisaris: Suharini Eliawati
  • Komisaris: Lies Hartono
  • Komisaris: Sutiyoso
  • Komisaris Independen: Trisni Puspitaningtyas

Jajaran Direksi:

  • Direktur Utama: Winarto
  • Direktur: Cahyo Satriyo Prakoso
  • Direktur: Daniel Nainggolan
  • Direktur: Eddy Prastiyo
  • Direktur: Syahmudrian Lubis

Di sisi lain, laporan kinerja keuangan PJAA menunjukkan tantangan yang signifikan. Hingga 30 Juni 2025, laba bersih PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tercatat mengalami penurunan tajam sebesar 63,74%, yakni dari Rp59,82 miliar pada tahun 2024 menjadi hanya Rp21,69 miliar. Penurunan ini juga berimbas pada laba per saham dasar Ancol yang anjlok dari Rp37 menjadi Rp14.

Penurunan laba bersih PJAA ini sejalan dengan melemahnya pendapatan usaha Ancol. Per 30 Juni 2025, pendapatan usaha perseroan menyusut 12,76% secara tahunan, dari Rp567,95 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp495,46 miliar. Angka-angka ini menyoroti perlunya strategi yang kuat di tengah fluktuasi pasar.

Leave a Comment