Bank Indonesia (BI) Sebut, Penguatan Literasi Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah

Muamalat.co.id, JAKARTA. Upaya kolektif untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah di Indonesia terus digencarkan oleh berbagai pihak. Para pemangku kepentingan meyakini bahwa pemahaman publik yang lebih mendalam mengenai sektor ini akan menjadi pendorong utama bagi kemajuan pesatnya, sekaligus memperkuat fondasi perekonomian nasional secara berkelanjutan.

Dalam konteks ini, Bank Indonesia (BI) menyoroti pentingnya penyampaian informasi yang mudah diakses dan dipahami masyarakat. Hal ini krusial untuk membuka wawasan publik lebih luas terhadap potensi ekonomi syariah yang begitu besar.

Peningkatan literasi ini menjadi sangat vital mengingat peran signifikan ekonomi syariah dalam menopang perekonomian nasional. Imam Hartono, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, menjelaskan pada Jumat lalu bahwa kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian terus tumbuh secara impresif. “Saat ini sekitar 43,2% dan masih menunjukkan tren peningkatan, didorong oleh perubahan demografi yang menuju tahun 2030,” ungkap Imam Hartono.

Untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, BI telah merancang kerangka kerja strategis yang bertumpu pada tiga pilar utama. Pilar-pilar tersebut meliputi penguatan ekosistem rantai nilai halal, pengembangan keuangan syariah yang inovatif, serta peningkatan literasi dan inklusi gaya hidup halal di tengah masyarakat. Imam Hartono menekankan, “Kita memerlukan kolaborasi erat agar instrumen-instrumen yang tersedia menjadi semakin menarik dan relevan. Ini adalah tugas bersama seluruh elemen bangsa.”

Senada dengan BI, Rosy Wediawaty, Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, menegaskan bahwa pemerintah kini menunjukkan keseriusan yang semakin tinggi dalam memajukan ekonomi syariah. Komitmen ini bahkan telah diintegrasikan ke dalam berbagai dokumen perencanaan baik di tingkat nasional maupun daerah.

Rosy Wediawaty juga mengamati bahwa beberapa negara non-muslim, seperti Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand, justru telah lebih dulu mengambil langkah proaktif dalam pengembangan ekonomi syariah. “Potensinya sangat besar. Ini adalah perputaran ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kita menargetkan untuk dapat mengejar pencapaian Malaysia,” pungkasnya, menunjukkan ambisi Indonesia di kancah global.

Leave a Comment