BI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Artcofest dan Malang Fashion Week

MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menegaskan komitmennya terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kerjanya. Dukungan nyata ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam dua agenda besar: Artcofest yang akan diselenggarakan pada Senin, 3 November 2025, dan Malang Fashion Week (MFW) yang siap memukau pada Kamis, 6 November 2025.

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, menjelaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian integral dari upaya Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Mandat tersebut tertuang jelas dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Dedy menggarisbawahi, “Bank Indonesia bertekad mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui stabilitas nilai rupiah, pemeliharaan Stabilitas Sistem Pembayaran (SP), serta penjagaan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK).” Pernyataan ini disampaikannya pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Salah satu pilar penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di daerah adalah melalui akselerasi ekonomi kreatif, dengan industri fashion menjadi salah satu sektor unggulan yang memiliki potensi besar. Hal ini sejalan dengan predikat Malang sebagai salah satu Kota Kreatif UNESCO.

Oleh karena itu, Bank Indonesia Malang memberikan dukungan penuh kepada Malang Fashion Week (MFW). Acara ini dipandang krusial karena berkontribusi pada peningkatan kualitas UMKM, perluasan akses pasar, peningkatan akses pembiayaan UMKM, serta penguatan literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku usaha.

Kolaborasi antara Bank Indonesia dan IFC Malang dalam mengembangkan MFW telah berlangsung konsisten. Tahun 2025 menandai edisi ke-8 penyelenggaraan Malang Fashion Week, sebuah bukti nyata komitmen jangka panjang dalam memajukan industri ini.

Pada tahun 2025, MFW hadir dengan tema inovatif “Vectra”. Tema ini merepresentasikan era baru dalam dunia fashion, dengan eksplorasi mendalam pada AI-Generated Design sebagai bentuk evolusi dan manifestasi terkini dari industri fashion.

Antusiasme terhadap MFW 2025 sangat tinggi. Dedy memperkirakan, acara yang akan berlangsung hingga 9 November tersebut akan menarik sekitar 2.750 pengunjung setiap hari, dengan total mencapai 11.000 orang selama empat hari. Dampak ekonominya pun tidak kalah signifikan; perputaran ekonomi diperkirakan menembus angka Rp8 miliar, mengacu pada kesuksesan MFW 2024 yang turut menggerakkan sektor fashion, kuliner, akomodasi, hotel, dan pariwisata di Malang.

Beragam rangkaian acara MFW 2025 telah disiapkan untuk memanjakan pengunjung dan pelaku industri, meliputi Trend Forecasting Seminar, Fashion Design & Modelling Competition, Trunk Show Road to MFW, inisiatif Kolaborasi UMKM x Designer, Fashion Talks & Sharing Session with Guest Designers, Fashion Exhibition & Installation, dan puncaknya, Grand Show Malang Fashion Week 2025.

Selain dukungan untuk industri fashion, BI Malang juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan UMKM kopi yang akan tampil di Artcofest. Dedy merinci, upaya komprehensif ini mencakup capacity building bagi UMKM dan kelompok tani kopi berorientasi ekspor, peningkatan kualitas produksi dan pasca-panen melalui bantuan sarana prasarana, pembukaan akses pasar ekspor dan business-matching dengan perbankan serta buyer potensial, hingga pengembangan klaster kopi dan peningkatan nilai tambah melalui partisipasi dalam pameran kopi bergengsi seperti JCFF dan Artcofest.

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) Malang menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM melalui partisipasi aktif di Artcofest dan Malang Fashion Week (MFW). Dukungan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sesuai dengan mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). BI Malang berfokus pada akselerasi ekonomi kreatif, khususnya industri fashion dan UMKM kopi.

MFW 2025, yang bertema “Vectra,” diharapkan dapat meningkatkan kualitas UMKM, memperluas akses pasar dan pembiayaan, serta memperkuat literasi keuangan bagi pelaku usaha. Selain itu, BI Malang juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan UMKM kopi melalui capacity building, peningkatan kualitas produksi, dan pembukaan akses pasar ekspor.

Leave a Comment