BI: Inflasi Jakarta September 2025, Terjaga di Bawah Inflasi Nasional

Muamalat.co.id JAKARTA – Provinsi Jakarta berhasil mencatat inflasi yang terkendali pada September 2025, yakni sebesar 0,13% (month-to-month/mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,21% (mtm), menunjukkan ketahanan ekonomi Ibu Kota.

Pencapaian ini menandai peningkatan signifikan dari kondisi deflasi 0,05% (mtm) yang dialami Jakarta pada Agustus 2025, berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Jakarta tercatat 2,40%, lebih rendah dari nasional yang sebesar 2,65% (yoy), serta tetap kokoh dalam rentang sasaran inflasi sebesar 2,51% (yoy) yang telah ditetapkan.

Iwan Setiawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta, menjelaskan bahwa pemicu utama inflasi September 2025 berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Kelompok ini mengalami inflasi 0,32% (mtm), berbalik arah dari deflasi 0,69% (mtm) pada bulan sebelumnya.

: Harga Komoditas Turun, Bank Indonesia Nilai Inflasi Bali Terkendali

“Lonjakan inflasi pada kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, cabai merah, dan beras. Peningkatan harga daging ayam ras disebabkan oleh naiknya biaya pakan ternak serta harga livebird di tingkat produsen,” ungkap Iwan dalam keterangan resminya, Jumat (3/10/2025).

Sementara itu, ia menambahkan bahwa terbatasnya produksi cabai merah karena belum memasuki masa panen, ditambah dengan kenaikan harga gabah pada periode musim tanam ketiga, turut mendorong peningkatan harga cabai merah dan beras.

: : Inflasi Kota Cirebon Lampaui Target, Risiko Tekanan Harga Meningkat

Namun, tekanan inflasi lebih lanjut berhasil ditahan oleh penurunan harga bawang merah dan tomat, seiring dengan berlangsungnya masa panen di daerah sentra. Kelancaran distribusi bawang putih dari negara importir seperti Tiongkok juga berperan meredam gejolak harga.

Selain pangan, komoditas emas perhiasan juga menjadi penyumbang utama inflasi. Hal ini sejalan dengan tren kenaikan harga emas global sepanjang tiga kuartal pertama 2025, di mana periode ini mencatat kenaikan tertinggi.

: : Dipicu Daging Ayam Ras, Kota Malang Inflasi 0,39% pada September

“Kenaikan harga emas mendorong kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mencatat inflasi 0,69% (mtm), meningkat tajam dari 0,09% (mtm) pada bulan sebelumnya,” ujarnya.

Di sisi lain, kelompok Transportasi turut menyumbang inflasi sebesar 0,07% (mtm), terutama dipicu oleh kenaikan tarif angkutan udara.

Inflasi Jakarta pada September 2025 lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga. Kelompok ini mencatat deflasi 0,16% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sempat mengalami inflasi 0,04% (mtm). Deflasi ini dipengaruhi oleh turunnya harga detergen cair.

Iwan menegaskan bahwa kondisi inflasi yang tetap terjaga merupakan hasil koordinasi dan sinergi yang kuat antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta. Sepanjang September 2025, TPID bersama BUMD pangan aktif melaksanakan berbagai program strategis, termasuk Program Pangan Bersubsidi, Pasar Murah, dan Bazaar Keliling guna menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat. Upaya ini juga diperkuat dengan pengembangan urban farming melalui pelatihan, pasar tumbuh, kampung mandiri pangan, dan panen bersama hasil budidaya.

Guna memastikan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan, koordinasi teknis TPID juga rutin dilaksanakan setiap Kamis. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas anggota TPID DKI Jakarta sekaligus menjajaki kerja sama antar daerah, telah dilakukan capacity building dan studi banding ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Tidak hanya itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jakarta memperkuat koordinasi dengan Perum Bulog Kanwil Jakarta-Banten, BUMD Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya. Kolaborasi ini bertujuan memperluas kanal distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar lebih mudah diakses masyarakat,” imbuhnya.

Ke depan, Iwan menegaskan bahwa sinergi antara Pemerintah Provinsi Jakarta, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan yang tergabung dalam TPID Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat. Fokus utama adalah implementasi strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif), termasuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Melalui berbagai upaya komprehensif ini, inflasi Jakarta pada tahun 2025 diharapkan dapat tetap terjaga dalam sasaran 2,51% (yoy).

Leave a Comment