BSDE Terbang Tinggi: Analis Ungkap Sentimen Pendorong Saham Bumi Serpong Damai

JAKARTA – Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), entitas properti terkemuka di bawah Sinar Mas Land, menunjukkan reli yang kuat dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh kombinasi kinerja fundamental yang solid serta prospek pengembangan infrastruktur strategis. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BSDE berhasil ditutup menguat signifikan 6,36% ke level Rp1.170 pada Kamis (28/8/2025).

Kenaikan tersebut menandai reli saham BSDE selama empat hari berturut-turut, memancarkan optimisme investor. Jika ditilik lebih jauh, performa Bumi Serpong Damai memang cemerlang. Saham perseroan telah melesat 23,16% dalam sepekan terakhir dan melonjak 40,96% dalam sebulan. Sejak awal tahun (year to date/YtD), saham properti ini juga tercatat tumbuh 23,81%, menggarisbawahi daya tariknya di pasar modal.

Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan beberapa sentimen utama yang menjadi katalis positif bagi BSDE. Salah satunya adalah keberhasilan perseroan dalam menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp1 triliun pada tahap awal. Dana segar ini dialokasikan untuk membiayai pengembangan infrastruktur di kawasan prestisius BSD City, sekaligus memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan, yang tentunya memperkuat fondasi operasional.

Dari sisi kinerja operasional, Bumi Serpong Damai membukukan capaian prapenjualan atau marketing sales yang impresif sebesar Rp5,1 triliun pada semester I/2025. Angka ini telah memenuhi 51% dari target ambisius 2025 yang dipatok sebesar Rp10 triliun, menunjukkan momentum positif penjualan properti. Tak hanya itu, Martha juga menyoroti kekuatan cadangan lahan (land bank) BSDE yang per 31 Maret 2025 mencapai 5.212 hektare. Dari total tersebut, 4.402 hektare siap dikembangkan, sementara 810 hektare lainnya sedang dalam proses pengembangan, menandakan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Prospek saham properti, termasuk BSDE, juga diperkuat oleh sentimen makroekonomi yang kondusif. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi angin segar bagi sektor ini, memicu minat beli konsumen properti. Selain itu, perpanjangan program PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk rumah dengan nilai hingga Rp2 miliar hingga tahun 2026 turut menjadi katalis tambahan yang signifikan, meringankan beban pembeli dan mendorong transaksi.

Di sisi lain, sentimen positif yang sangat dinanti datang dari rencana pengembangan transportasi massal. BSDE bersama PT MRT Jakarta (Perseroda) sedang intensif mengkaji studi kelayakan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong. Proyek strategis ini dinilai memiliki potensi besar untuk mendongkrak nilai kawasan BSD City secara signifikan, menjadikannya lebih terhubung dan menarik bagi penghuni maupun investor.

Kerja sama pengembangan jaringan mass rapid transit (MRT) dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju wilayah Serpong, Tangerang Selatan, ini telah resmi dijajaki pada 24 Juli 2025. Penjajakan ini berfokus pada penyusunan studi kelayakan komprehensif selama dua tahun ke depan. Studi tersebut mencakup identifikasi trase, proyeksi permintaan, estimasi biaya investasi dan operasional, serta analisis kelayakan ekonomi, bisnis, dan aspek regulasi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menegaskan bahwa hasil studi ini nantinya akan diserahkan kepada pemerintah sebagai bahan pertimbangan krusial dalam menetapkan arah kebijakan pengembangan perkeretaapian nasional. “Kerja sama ini menunjukkan bahwa layanan transportasi publik terbaik dapat diwujudkan melalui kolaborasi antara pemerintah dan swasta,” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi untuk kemajuan infrastruktur vital.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham BSDE mengalami kenaikan signifikan didorong oleh kinerja fundamental yang solid dan prospek pengembangan infrastruktur strategis. Perseroan berhasil menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp1 triliun untuk pengembangan infrastruktur di BSD City serta membukukan marketing sales impresif sebesar Rp5,1 triliun pada semester I/2025, mencapai 51% dari target tahunan.

Sentimen positif juga datang dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan perpanjangan program PPN DTP. Selain itu, BSDE bersama PT MRT Jakarta sedang mengkaji studi kelayakan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong, yang berpotensi mendongkrak nilai kawasan BSD City. Kerjasama ini menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mewujudkan layanan transportasi publik yang baik.

Leave a Comment