BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, NCKL Masuk LQ45, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?

KONTAN.CO.ID. – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan kocok ulang atau rebalancing konstituen indeks LQ45 untuk periode November 2025 hingga 30 Januari 2026. Sejumlah analis menilai, lima saham pendatang baru yang ada berpeluang mengerek naik kinerja indeks yang terus terpuruk sejak awal tahun ini.

Merujuk pengumuman BEI, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) masuh menjadi penghuni baru indeks LQ45. 

Saham-saham  tersebut ini menggantikan PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang terdepak dari indeks tersebut setidaknya selama tiga pulan ke depan.

Masuk LQ45, Harga Saham BUMI, EMTK Hingga NCKL Melesat

Proses rebalancing ini terjadi di tengah kinerja indeks LQ45 yang terus terpuruk sejak awal tahun. Hingga Selasa (28/10/2025) pukul 14.51 WIB, indeks kumpulan saham paling likuid ini tercatat minus 2,05% di level 820,01 year to date (YtD). Angka ini kalah jauh bila dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah melaju 12,69% YtD.  

Meski begitu, Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su melihat, indeks LQ45 masih memiliki harapan perbaikan kinerja, khususnya pasca kelima saham di atas mulai bertengger. Sebab, saham-saham tersebut berasal dari sektor energi, komoditas, dan kesehatan yang cenderung defensif dan bergerak menguat. 

Hal ini, menurut Harry, akan menjadikan indeks LQ45 lebih relevan terhadap arus dana institusi dan potensi rotasi ke saham likuid berfundamental kuat. 

Underperformance LQ45 terhadap IHSG berpotensi mengecil pasca rebalancing karena emiten-emiten baru membawa momentum sektor energi dan hilirisasi, sementara DSSA yang memiliki bobot besar bisa menjadi pendorong utama bila sentimen energi dan digital tetap positif,” ujar Harry kepada Kontan, Selasa (28/10/2025).

Rekomendasi Saham

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga berpendapat, indeks LQ45 memiliki peluang perbaikan hingga akhir tahun, terlebih aksi window dressing telah menanti.

“Hanya saja, kita juga harus melihat apakah sentimen global dan dalam negeri mendukung atau tidak,” kata  Nico, sapaan akrabnya.

Kinerjanya Tertekan, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Perkuat Bisnis Energi Terbarukan

Nico menyinggung usulan Morgan Stanley Capital Index (MSCI) untuk melakuan penyesuaian metodologi perhitungan free float khusus untuk konstituen saham Indonesia. Kabar ini sempat membuat IHSG anjlok lebih dari 3%, dan menurutnya bisa saja menahan laju indeks LQ45 sebab mengundang aksi jual besar-besaran.

Namun demikian, bila merujuk kinerja saham pendatang baru itu, Nico melihat kelimanya mulai memberi sinyal pemulihan berkat membaiknya sentimen global maupun domestik. Dus, peluang perbaikan indeks LQ45 masih mungkin terjadi.

Harry menimpali, DSSA dan BUMI diuntungkan oleh tren energi dan likuiditas tinggi. Sementara NCKL terus ekspansif ke sektor hilirisasi nikel.

Adapun, HEAL unjuk kinerja yang stabil hingga kuartal III-2025 dengan pertumbuhan volume pasien. Sedangkan kinerja EMTK mulai pulih berkat konsolidasi bisnis media dan digital. Sentimen ini akan cukup membuat kelimanya berkontribusi positif terhadap indeks tersebut.

“Saham-saham ini kini lebih menarik bagi institusi, meski volatilitas bisa meningkat bila harga komoditas berbalik,” tambah Harry.

Dus, Harry merekomendasikan beli saham DSSA, BUMI, NCKL, dan HEAL dengan masing-masing target harga Rp 150.000, Rp 170, Rp 1.300, dan Rp 1.800 per saham.

Adapun secara jangka pendek, Nico menilai saham EMTK, HEAL, dan NCKL cukup menarik untuk dikoleksi. Sementara secara jangka panjang, NICO memilih HEAL dengan target harga Rp 1.720.

UBS Group AG Kembali Menjual Saham Bumi Resources (BUMI), Segini Nilainya

Leave a Comment