KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan lonjakan signifikan pada perdagangan Selasa (11/11/2025). Kenaikan impresif ini terjadi setelah perseroan secara resmi menuntaskan akuisisi 100% saham Wolfram Limited, sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga yang berbasis di Australia.
Pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025), harga saham BUMI ditutup melesat hingga 32%, mencapai level Rp 198 per saham. Performa kuat ini segera menarik perhatian pasar, memicu analisis mendalam mengenai prospek PT Bumi Resources Tbk ke depan.
Muhammad Wafi, seorang analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia, mengidentifikasi sentimen utama di balik penguatan saham BUMI adalah rampungnya akuisisi Wolfram Limited. Ia juga menyoroti peningkatan volume transaksi yang signifikan, sebuah indikator kuat adanya minat beli yang besar dari para investor.
Meskipun mengakui momentum kenaikan harga saham BUMI berpotensi berlanjut, Wafi tetap mengingatkan investor untuk mewaspadai potensi koreksi teknikal jangka pendek. Euforia pasar, menurutnya, dapat menyebabkan volatilitas tinggi. Oleh karena itu, diperlukan konfirmasi berita resmi lebih lanjut agar tren positif ini dapat terus berlanjut secara berkelanjutan. Dengan pertimbangan ini, Wafi merekomendasikan `trading buy` untuk saham BUMI dengan target harga optimistis di Rp 230 per saham.
Dari perspektif analisis teknikal, Herditya Wicaksana, analis dari MNC Sekuritas, mengamati bahwa saham BUMI masih berada dalam tren naik (uptrend) yang solid. Kondisi ini diperkuat oleh volume pembelian yang terus meningkat. Meskipun indikator MACD menunjukkan sinyal positif, ia mencatat bahwa stochastic mulai menyempit di area positif. Herditya juga memberikan rekomendasi `trading buy` untuk saham BUMI, menetapkan level `support` di Rp 186, `resistance` di Rp 208, dan target `profit` antara Rp 214 hingga Rp 220.
Akuisisi Wolfram Limited ini merupakan bagian integral dari strategi agresif BUMI untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya di luar sektor batu bara. PT Bumi Resources Tbk memiliki ambisi besar untuk menargetkan kontribusi pendapatan non-batu bara mencapai 50% pada tahun 2030. Perluasan portofolio ini, khususnya di sektor tambang emas dan tembaga, telah dimulai dengan akuisisi awal 99,68% saham Wolfram Limited, yang kemudian ditingkatkan menjadi kepemilikan penuh 100% pada November 2025.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menilai langkah ekspansif ini sebagai sinyal yang sangat positif bagi transformasi BUMI. Menurutnya, aksi akuisisi ini menunjukkan keseriusan BUMI dalam memperkuat bisnis non-batu bara. Diversifikasi ke sektor logam mulia dan tembaga tidak hanya akan memperluas basis cadangan perusahaan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ketahanan pendapatan dalam jangka panjang. Nafan menambahkan bahwa strategi ini selaras dengan tren global menuju ekonomi hijau, yang secara inheren mendorong peningkatan permintaan terhadap komoditas vital seperti emas dan tembaga. Oleh karena itu, BUMI memiliki peluang besar untuk meraih keuntungan dari tren tersebut, terutama jika mampu mengintegrasikan aset-aset barunya dengan efisiensi optimal.
Ringkasan
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melonjak 32% setelah menuntaskan akuisisi 100% saham Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga di Australia. Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia merekomendasikan `trading buy` dengan target harga Rp 230 per saham, meskipun mengingatkan potensi koreksi teknikal jangka pendek.
Akuisisi Wolfram Limited merupakan bagian dari strategi diversifikasi BUMI untuk mencapai kontribusi pendapatan non-batu bara sebesar 50% pada tahun 2030. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas menilai positif ekspansi ini, melihatnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat bisnis non-batu bara dan meningkatkan ketahanan pendapatan jangka panjang sejalan dengan tren ekonomi hijau.