KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) membidik kinerja fundamental mampu tumbuh positif di tahun 2026.
Presiden Direktur PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) Suminto Husin Giman mengatakan bahwa CBRE menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% secara year on year (YoY).
“Perusahaan punya target peningkatan revenue 30% yoy karena sudah ada underlying kontrak baru dengan PT Gunanusa Utama Fabcricators. Jadi dari sana kita harapkan secara fundamental perusahaan semakin kuat,” kata Suminto dalam agenda paparan publik, Kamis (18/12/2025).
Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk BBYB, GGRM & CBRE, Kamis (13/11)
Selain mengandalkan kontrak baru, CBRE juga berupaya mendongkrak pendapatan melalui kontribusi long term charter untuk armada pipe laying dan lifting vessel. Dari sisi profitabilitas, CBRE menargetkan peningkatan margin kotor melalui efisiensi konsumsi bahan bakar, pengelolaan kru, serta optimalisasi manajemen dan rute.
Lalu, CBRE juga berencana menekan beban operasional sekitar 10%–15% dengan menerapkan struktur biaya yang lebih efisien. Perusahaan turut mengoptimalkan arus kas melalui penerapan disiplin pengelolaan kas (cashflow discipline) serta penguatan manajemen piutang.
Transformasi ke Sektor Offshore
Suminto menilai tahun 2026 akan menjadi periode penting seiring transformasi bisnis CBRE ke sektor offshore migas. Menurutnya, langkah tersebut membuka peluang pertumbuhan yang signifikan dan diharapkan mampu memperkuat kinerja fundamental perusahaan dalam jangka panjang.
“Ini kan kita transformasi ke sektor offshore. Salah satu tantangan yang besar itu di pengalaman dan modal. Nah, kebetulan dengan struktur yang kami lakukan itu bisa memberikan dampak besar bagi perseroan,” ujar Suminto.
CBRE menggaet dua perusahaan untuk mendukung kinerja di sektor offshore migas. yakni PT Gunanusa Utama Fabricators dan Hilong Marine.
“CBRE memang belum punya pengalaman langsung di offshore migas. Tapi dengan hadirnya Gunanusa dan Hilong bisa mengawal kita untuk menghadapi industri ini,” tambahnya.
Suminto menambahkan, kontrak kerja sama dengan PT Gunanusa Utama Fabricators berdurasi delapan tahun. Dalam perjanjian tersebut, nilai kontrak yang disepakati untuk tarif harian ialah US$ 90.000 per hari, sementara pada masa siaga sebesar US$50.000. Nilai total kontrak ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 4 triliun sepanjang masa kerja sama.
Cakra Buana Resources (CBRE) Akan Gelar Rights Issue, Cermati Rekomendasi Sahamnya