Muamalat.co.id JAKARTA. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) siap melangkah lebih jauh dengan ambisi ekspansi global. Perseroan berencana merambah bisnis angkutan laut luar negeri, sebuah inisiatif strategis yang diawali dengan pembelian kapal dari Tiongkok. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya diversifikasi layanan CBRE, menandai pergeseran signifikan dari fokus operasional domestik.
Untuk mewujudkan rencana besar ini, manajemen CBRE telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang krusial pada 27 Oktober 2025. Perseroan wajib mengantongi restu dari para pemegang saham, sesuai dengan ketentuan POJK No.17/2020 yang mengharuskan penyampaian data pendukung kepada OJK dan persetujuan rapat untuk setiap penambahan kegiatan usaha.
Jantung dari strategi ekspansi ini adalah pembelian satu unit kapal pipe-laying and lifting vessel bernama Hai Long 106. Kapal yang dibangun pada tahun 2012 di Tiongkok ini akan diakuisisi dengan nilai transaksi sebesar US$ 100 juta dari Hilong Shipping Holding Limited. Akuisisi ini tidak hanya menambah aset, tetapi juga membuka pintu bagi CBRE untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek maritim berskala internasional.
Manajemen CBRE optimistis bahwa penambahan kegiatan usaha angkutan luar negeri untuk barang umum ini akan membawa sejumlah manfaat substansial. Dari sisi potensi pendapatan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi dari sektor migas lepas pantai yang dikenal lebih stabil, sekaligus membuka peluang di sektor energi terbarukan yang berkembang pesat. Namun, perseroan juga mengakui adanya risiko, terutama terkait fluktuasi permintaan dan harga sewa Offshore Supply Vessel (OSV) yang sangat bergantung pada harga minyak global.
Keputusan untuk berekspansi dilatarbelakangi oleh peran vital industri pelayaran global yang mengangkut hampir 90% komoditas dunia, menjadikannya tulang punggung rantai pasok. Saat ini, CBRE yang dikenal sebagai perusahaan pelayaran dengan jasa perkapalan kapal tunda dan tongkang, hanya beroperasi di wilayah perairan Indonesia. Dengan penambahan kegiatan usaha ini, CBRE bertekad memperluas jangkauan operasionalnya ke perairan internasional, membuka cakrawala baru bagi bisnis perseroan.
Visi ekspansi ini juga mencakup peluang kerja sama strategis dengan mitra internasional, khususnya perusahaan-perusahaan global di sektor energi yang membutuhkan hasil muatan tambang, manufaktur baja, serta industri baterai/EV. Selain itu, kolaborasi dengan perusahaan lepas pantai dan konstruksi maritim juga menjadi target potensial.
Menunjukkan antusiasme pasar terhadap langkah-langkah strategis ini, saham CBRE terpantau melonjak signifikan. Pada Jumat (24/10) pukul 14.30 WIB, harga saham CBRE ditutup di Rp 1.620, mencatat kenaikan impresif sebesar 22,26% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan dan diversifikasi yang tengah diusung perseroan.
Ringkasan
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) berencana melakukan ekspansi global dengan merambah bisnis angkutan laut luar negeri melalui pembelian kapal dari Tiongkok senilai US$100 juta. Rencana ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Oktober 2025 untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham. Pembelian kapal pipe-laying and lifting vessel ini bertujuan untuk diversifikasi layanan dan meningkatkan kontribusi dari sektor migas lepas pantai serta membuka peluang di sektor energi terbarukan.
Ekspansi ini didorong oleh peran vital industri pelayaran global dan peluang kerjasama strategis dengan mitra internasional di sektor energi dan konstruksi maritim. Langkah strategis ini telah direspon positif oleh pasar, terlihat dari kenaikan harga saham CBRE sebesar 22,26% pada Jumat, 24 Oktober. Dengan ekspansi ini, CBRE bertekad memperluas jangkauan operasionalnya ke perairan internasional.