Produk derivatif kripto yang diluncurkan oleh PT Central Finansial X (CFX), bursa derivatif kripto di Indonesia, berhasil menarik perhatian investor secara signifikan. Dalam setahun sejak peluncurannya pada September 2024, total nilai transaksi derivatif kripto di Bursa CFX telah menembus angka impresif Rp73,8 triliun, menunjukkan penerimaan pasar yang luar biasa.
Antusiasme terhadap instrumen investasi ini semakin terlihat dari lonjakan transaksi pada periode enam bulan terakhir. Direktur Utama CFX, Subani, menjelaskan bahwa terhitung sejak Maret 2025, volume transaksi derivatif kripto di Bursa CFX mencapai Rp67,9 triliun. Angka ini menandai peningkatan lebih dari 10 kali lipat dibandingkan total transaksi pada periode awal, yaitu September 2024 hingga Februari 2025, membuktikan pertumbuhan eksponensial produk ini.
Pencapaian luar biasa ini menegaskan bahwa produk derivatif kripto telah menjadi pilihan investasi yang dipercaya masyarakat. Dengan tren pertumbuhan yang positif, instrumen ini telah berkontribusi sekitar 22% terhadap total transaksi aset kripto nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Ini menyoroti peran pentingnya dalam ekosistem investasi digital Indonesia.
OJK Terbitkan Izin Usaha Pedagang Aset Digital untuk PT Kripto Inovasi Nusantara
Melihat prospek pasar aset kripto di Indonesia yang masih sangat besar dibandingkan pasar global, Subani optimistis volume transaksi akan terus meningkat. Ia membandingkan dengan pasar aset kripto global, di mana volume perdagangan derivatif kripto dapat mencapai empat hingga delapan kali lipat lebih tinggi dari perdagangan spot, mengindikasikan ruang pertumbuhan yang luas di tanah air. “Kami optimistis volume perdagangan derivatif kripto akan terus tumbuh, bahkan menjadi salah satu yang akan membantu memperdalam likuiditas pasar aset kripto,” kata Subani dalam keterangan resminya, Selasa (23/9/2025).
Perjalanan Bursa CFX dalam menyediakan produk derivatif kripto dimulai dengan tiga kontrak utama: BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, dan SOLUSDT-PERP. Kini, portofolio kontrak derivatif kripto yang dapat diperdagangkan telah berkembang pesat, mencapai 192 kontrak per 31 Agustus 2025, memberikan lebih banyak pilihan bagi para investor.
Pemangkasan Suku Bunga, Investor Tetap Perlu Mewaspadai Volatilitas Aset Kripto
Dari beragam kontrak yang tersedia, BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, SOLUSDT-PERP, PEPEUSDT-PERP, dan XRPUSDT-PERP tercatat sebagai lima kontrak yang paling aktif diperdagangkan sepanjang tahun terakhir. Keunggulan utama produk derivatif kripto adalah kemampuannya memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan lindung nilai, memungkinkan mereka meraih keuntungan baik saat pasar menguat maupun melemah, sebuah fleksibilitas yang sangat dihargai oleh investor.
Untuk terus memenuhi kebutuhan pasar, Bursa CFX berencana untuk menambah ragam kontrak derivatif kripto yang dapat diperdagangkan. Langkah ini bertujuan untuk menyediakan alternatif yang lebih luas bagi para konsumen. “Kami akan terus memperbanyak pilihan kontrak, tentunya dengan proses seleksi dan penilaian yang selektif untuk memastikan setiap produk baru tidak hanya inovatif tetapi juga patuh pada regulasi. Kami berharap ragam kontrak baru ini dapat semakin menumbuhkan minat terhadap produk derivatif kripto di Indonesia,” pungkas Subani, menegaskan komitmen CFX terhadap inovasi dan kepatuhan.
Ringkasan
Bursa derivatif kripto CFX mencatatkan rekor transaksi yang signifikan, mencapai Rp73,8 triliun dalam setahun sejak peluncurannya pada September 2024. Lonjakan transaksi terutama terjadi dalam enam bulan terakhir, dengan volume mencapai Rp67,9 triliun sejak Maret 2025, meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode awal.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa derivatif kripto menjadi pilihan investasi yang populer, berkontribusi sekitar 22% terhadap total transaksi aset kripto nasional. CFX terus mengembangkan portofolio kontrak derivatif kripto hingga mencapai 192 kontrak dan berencana menambah ragam kontrak untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memperdalam likuiditas pasar aset kripto di Indonesia.