Daftar bantuan pemerintah untuk korban banjir Sumatera, hunian hingga uang tunai

Pemerintah menyiapkan sejumlah skema bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut mulai dari jaminan hidup hingga dukungan pemulihan ekonomi.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan para penyintas bencana mendapatkan hunian sementara atau hunian tetap. Pemerintah juga akan memberikan jaminan hidup selama tiga bulan dengan besaran Rp 10 ribu per orang per hari.

Namun, ia mengakui indeks bantuan tersebut masih mengacu pada standar lama sehingga perlu dikaji ulang. “Apakah indeks Rp10 ribu ini masih memenuhi standar hari ini atau perlu ditingkatkan,” kata Gus Ipul dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator PMK Jakarta pada Rabu (17/12).

Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 3 juta per keluarga untuk melengkapi kebutuhan dasar rumah tangga setelah korban menempati hunian sementara maupun hunian tetap nantinya. Bantuan tersebut mencakup perlengkapan rumah seperti alat dapur, kursi, dan meja.

Baca juga:

  • Belajar dari Bencana, Prabowo Ingin Papua Punya Lumbung Desa hingga Provinsi
  • Korban Bencana Sumatra Dapat Relaksasi Cicilan KUR hingga 3 Tahun, Ini Skemanya
  • Kemenkeu Janji Permudah Penyaluran TKD ke Daerah Bencana

Ia menyebut nilai bantuan ini juga masih menggunakan acuan tahun 2020 dan berpotensi disesuaikan melalui persetujuan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno.

Kementerian Sosial juga menyiapkan dukungan pemberdayaan ekonomi sebagai bagian dari pemulihan pascabencana. Bantuan pemulihan ekonomi tahap awal sejumlah Rp5 juta bagi keluarga terdampak itu diharap mendongkrakt kembali aktivitas produktif warga.

Pemerintah turut menyiapkan santunan atau bantuan kepada para korban banjir dan tanah longsong di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Gus Ipul menyampaikan bahwa santunan senilai Rp 15 juta akan diberikan kepada ahli waris korban meninggal, sedangkan korban yang mengalami luka berat mendapat tunjangan Rp 5 juta.

Selain bantuan tunai, Kementerian Sosial juga mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban bencana. Gus Ipul menyebut saat ini terdapat 39 titik dapur umum di tiga provinsi terdampak yang setiap hari menyajikan lebih dari 400 ribu porsi makanan bagi warga.

“Sampai sekarang masih tetap beroperasi dan bahkan di beberapa titik ada penambahan-penambahan,” ujar Gus Ipul.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menilai capaian penanganan bencana di Sumatera hingga kini masih bervariasi di tiap daerah. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh tingkat kerusakan dan akses wilayah terdampak. Meski demikian, ia menilai terdapat kemajuan yang signifikan dalam proses pemulihan.

Pratiko menambahkan, sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi kini telah terbuka sehingga akses logistik dan layanan dasar mulai kembali normal. “Personil TNI, Polri, Kementerian PU masih terus dikerahkan, pengerahan alat-alat berat, sebagaimana arahan Pak Presiden,” kata Pratikno dalam kesempatan serupa.

Selain pembukaan akses jalan, pemerintah juga secara bertahap memulihkan pasokan listrik serta distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) bagi masyarakat terdampak.

Pratikno menyampakan kebutuhan logistik bagi korban bencana saat ini dalam kondisi tersedia. Selain logistik, pemerintah juga berupaya memulihkan layanan dasar di lokasi bencana. “Rumah Sakit juga menurut laporan dari Kementerian Kesehatan semuanya sudah beroperasi, walaupun sebagian belum beroperasi secara maksimal,” ujarnya.

Leave a Comment