Danantara Dorong Proyek Panas Bumi, Saham PGEO Kinclong

Muamalat.co.id, JAKARTA — Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menunjukkan performa gemilang di zona hijau, melonjak signifikan setelah tersengat sentimen positif dari fasilitasi kerja sama proyek panas bumi Pertamina dan PLN oleh Danantara. Kenaikan ini menegaskan kepercayaan pasar terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PGEO menguat 50 poin atau 3,15% ke level Rp1.635 pada pembukaan perdagangan Rabu (6/8/2025) hingga pukul 09.10 WIB. Sepanjang sesi pagi tersebut, saham PGEO bergerak di kisaran Rp1.625 hingga Rp1.650. Volume transaksi tercatat sebanyak 172.520 lot dengan nilai mencapai Rp28,23 miliar, menunjukkan minat investor yang tinggi.

Salah satu pendorong utama kenaikan saham PGEO ini berasal dari langkah strategis Danantara. Seperti diberitakan Bisnis, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui PT Danantara Asset Management (Persero) secara proaktif memfasilitasi kerja sama strategis antara PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Kolaborasi ini berfokus pada pengembangan energi panas bumi sebagai sumber pembangkit listrik, sebuah inisiatif vital dalam agenda ketahanan energi nasional dan percepatan transisi menuju energi bersih.

Kerja sama yang difasilitasi oleh Danantara ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara semua pihak terkait. Kemitraan ini melibatkan PLN melalui PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), menunjukkan sinergi kuat antar-BUMN dalam mengembangkan sektor energi terbarukan.

: Danantara Dorong Proyek Jumbo Panas Bumi Pertamina–PLN Senilai Rp88,49 Triliun

Menanggapi prospek PGEO, Analis MNC Sekuritas, Christian Sitorus, mengungkapkan bahwa operasi komersial proyek Lumut Balai Unit 2 akan menjadi salah satu pijakan penting bagi PGEO untuk mencapai target kapasitas 1 GW pada 2028. Namun demikian, prospek cerah PGEO tetap dibayangi oleh risiko fluktuasi tarif dan potensi perubahan kebijakan pemerintah, terutama terkait rencana pengadaan listrik PLN dan regulasi transisi energi yang sedang berkembang.

Senada dengan pandangan positif, Sarkia Adelia, Analis Panin Sekuritas, menilai PGEO berada pada posisi yang sangat strategis untuk memaksimalkan manfaat dari sinergi dengan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) selaku induk perusahaan, serta dukungan penuh dari Danantara. Sinergi dengan PNRE, menurutnya, membuka peluang bagi PGEO untuk mendapatkan pendanaan dengan biaya lebih murah, seperti pinjaman Government-to-Government (G2G) dari lembaga terkemuka seperti JICA dan IBRD. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong pengembangan lintas proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam wilayah operasional milik Pertamina.

“Kami melihat PGEO berada pada jalur yang tepat untuk melakukan ekspansi agresif, ditambah dengan sinergi kuat bersama Danantara yang akan semakin memperkuat akses pembiayaan dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis PGEO,” jelas Sarkia Adelia melalui risetnya tertanggal 18 Juli 2025, menegaskan optimisme terhadap masa depan energi panas bumi di bawah kepemimpinan PGEO.

Leave a Comment