Muamalat.co.id Bitcoin sempat menghapus seluruh kenaikan harga yang dicatatkan sejak awal tahun 2025, menyusul aksi jual besar-besaran di pasar kripto sepanjang akhir pekan.
Ini terjadi meskipun pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali beroperasi pada Kamis lalu, yang sebelumnya diperkirakan dapat memberi sentimen positif bagi pasar.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (17/11), Naik Rp 3.000 Jadi Rp 2.351.000 Per Gram
Melansir Cointelegraph pada Senin (17/11/2025), harga Bitcoin BTC yang saat ini berada di sekitar US$94.209 menurut data CoinGecko, sempat jatuh ke level US$93.029 pada Minggu (16/11/2025).
Level tersebut berada di bawah harga pembukaan tahun ini, yakni US$93.507, serta 25% lebih rendah daripada rekor tertinggi yang dicapai pada Oktober.
Tahun 2025 Awalnya Diprediksi Cerah untuk Kripto
Tahun 2025 sejak awal diproyeksikan menjadi periode kuat bagi aset kripto setelah Presiden AS Donald Trump dilantik pada 20 Januari dan membentuk pemerintahan yang paling pro-kripto dalam sejarah. Sejauh ini, sebagian besar janji terkait sektor kripto telah direalisasikan.
Bursa Asia Bervariasi, Indeks Nikkei 225 Melemah di Pagi Ini (17/11)
Momentum regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ini juga disertai meningkatnya perusahaan yang menempatkan Bitcoin dalam neraca keuangan, serta arus masuk besar ke ETF Bitcoin spot.
Namun, perang tarif Trump dan penutupan pemerintahan AS selama 43 hari yang baru berakhir Kamis lalu ikut memicu serangkaian koreksi harga Bitcoin secara signifikan sepanjang tahun.
Aksi Jual Whale Menekan Kenaikan Harga Bitcoin
Faktor lain yang menekan harga adalah aksi jual dari para “OG Bitcoiners” dan whale yang melepas sebagian kepemilikan mereka, sehingga membatasi potensi kenaikan harga meski ada banyak perkembangan positif di industri.
Dana Asing Masuk Pasar Modal RI, Cek Saham Net Buy & Net Sell Terbesar dalam Sepekan
Namun analis Glassnode menilai narasi “whale besar menjual habis” tidak sepenuhnya tepat. Mereka menyebut fenomena tersebut merupakan perilaku normal dalam pasar bullish tahap akhir.
“Kenaikan distribusi ini mencerminkan tekanan jual dari investor lama — pola yang umum terjadi saat profit-taking di fase akhir siklus, bukan eksodus mendadak para whale,” tulis Glassnode pekan lalu.
Bukan Bitcoin Saja yang Terkoreksi
Ethereum ETH tercatat turun 7,95% sejak awal 2025, sementara Solana SOL anjlok hingga 28,3%. Sebagian besar altcoin mengalami tekanan lebih besar.
Cermati Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas Hari Ini (17/11), IHSG Berpeluang Naik
Para analis kini mempertanyakan apakah teori siklus empat tahunan Bitcoin masih relevan, mengingat pasar kripto saat ini jauh lebih didominasi institusi dan memiliki dukungan regulasi yang lebih kuat.
Matt Hougan, CIO Bitwise, termasuk sedikit analis yang optimistis bahwa Bitcoin akan melonjak pada 2026, didorong oleh apa yang disebutnya “debasement trade” yaitu minat terhadap aset yang tahan inflasi serta percepatan adopsi stablecoin, tokenisasi, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
“Fundamentalnya sangat kuat,” kata Hougan, Rabu lalu.
“Hal-hal ini terlalu besar untuk bisa ditekan. Saya yakin 2026 akan menjadi tahun yang baik.”