Mulai tahun 2025, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyoroti satu sektor yang paling royal dalam pembagian dividen: sektor saham perbankan. Dominasi ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama KSEI, Syamsul Hidayat, yang juga membeberkan lima sektor lainnya yang turut aktif mendistribusikan keuntungan kepada para pemegang saham.
Pembagian dividen merupakan bagian integral dari nilai distribusi tindakan korporasi yang tercatat oleh KSEI. Khususnya untuk sektor perbankan, total nilai distribusi yang mencapai angka fantastis Rp 68,46 triliun membuktikan posisinya sebagai pemimpin. Perlu diketahui, nilai distribusi ini tidak hanya mencakup dividen, tetapi juga bagi hasil, pelunasan pokok, pembayaran bunga obligasi, dan berbagai tindakan korporasi lainnya.

Dalam konferensi pers perayaan 48 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, pada Senin (11/8), Syamsul Hidayat menegaskan kembali dominasi sektor ini. “Mana sih yang sektor usaha yang paling banyak membagikan dividen di tahun 2025? Maka yang paling terbesar adalah sektor finansial,” ujarnya, menggarisbawahi kontribusi signifikan dari entitas keuangan.
Setelah sektor perbankan, daftar sektor penyumbang dividen terbesar di tahun 2025 dilanjutkan oleh sektor energi dan batu bara, menempati posisi kedua dengan total nilai distribusi sebesar Rp 26,74 triliun. Melengkapi posisi tiga besar adalah sektor infrastruktur dan layanan telekomunikasi terintegrasi, yang berhasil mendistribusikan hingga Rp 17,48 triliun.
Kemudian, di posisi keempat, terdapat sektor industrial dan holding multi-sektor dengan nilai distribusi mencapai Rp 7,65 triliun. Sementara itu, sektor infrastruktur dan layanan komunikasi wireless menutup daftar lima besar dengan nilai distribusi sebesar Rp 7,44 triliun. Secara keseluruhan, catatan KSEI menunjukkan bahwa total nilai distribusi tindakan korporasi sepanjang tahun 2025 mencapai angka impresif Rp 407 triliun yang melibatkan 4.727 tindakan. Dari jumlah tindakan tersebut, pembagian dividen tercatat sebanyak 391 kali.
Selain pembagian dividen, KSEI juga mencatat sejumlah tindakan korporasi lain yang signifikan mendominasi nilai distribusi. Ini termasuk pembayaran bunga obligasi dengan frekuensi tertinggi mencapai 2.534 tindakan, diikuti oleh bagi hasil sebanyak 914 tindakan. Selanjutnya, tindakan lainnya tercatat sebanyak 508 tindakan, dan pelunasan pokok sebanyak 380 tindakan, melengkapi gambaran komprehensif aktivitas di pasar modal Indonesia.
Ringkasan
KSEI memprediksi sektor perbankan akan menjadi raja dividen di tahun 2025, dengan nilai distribusi mencapai Rp 68,46 triliun. Sektor ini memimpin nilai distribusi tindakan korporasi secara keseluruhan yang mencapai Rp 407 triliun, termasuk dividen, bagi hasil, pelunasan pokok, dan pembayaran bunga obligasi.
Setelah sektor perbankan, sektor energi dan batu bara menempati urutan kedua dengan nilai distribusi Rp 26,74 triliun, diikuti oleh sektor infrastruktur dan layanan telekomunikasi terintegrasi sebesar Rp 17,48 triliun. Sektor industrial dan holding multi-sektor serta sektor infrastruktur dan layanan komunikasi wireless juga masuk dalam lima besar penyumbang dividen terbesar.