
Muamalat.co.id JAKARTA – Mata uang dolar AS menunjukkan pelemahan signifikan di pasar global menyusul pidato krusial Ketua The Fed Jerome Powell di forum ekonomi tahunan Jackson Hole. Pernyataan Powell yang mengisyaratkan adanya peluang penurunan suku bunga The Fed pada September 2025, meskipun tanpa komitmen pasti, segera memicu reaksi pasar.
Berdasarkan data Bloomberg yang terpantau pada Jumat (22/8/2025) pukul 21.25 WIB, indeks dolar (DXY) langsung merosot 0,6% menjadi 98,03. Pelemahan dolar AS juga terlihat jelas terhadap mata uang utama lainnya, di mana nilainya anjlok 0,77% melawan euro (EUR) dan terdepresiasi 0,72% terhadap Poundsterling (GBP).
Dalam pidatonya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memang menyinggung prospek pemangkasan suku bunga The Fed dalam pertemuan bank sentral pada September 2025. Namun, ia dengan hati-hati menegaskan bahwa belum ada komitmen pasti terkait langkah tersebut, menjaga posisi yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi. Powell juga secara transparan mengakui adanya peningkatan risiko pada pasar kerja AS, seraya tetap mengingatkan bahwa ancaman inflasi yang lebih tinggi masih menjadi tantangan yang nyata.
Meskipun pasar tenaga kerja AS saat ini terlihat seimbang, Powell mengamati bahwa keseimbangan tersebut adalah “jenis keseimbangan yang aneh.” Hal ini disebabkan oleh perlambatan signifikan pada sisi penawaran dan permintaan tenaga kerja, sebuah situasi tidak biasa yang mengindikasikan adanya peningkatan risiko penurunan lapangan kerja. “Jika risiko tersebut terwujud, risiko tersebut dapat terjadi dengan cepat,” tegas Powell dalam pidatonya di hadapan para ekonom dan pembuat kebijakan internasional pada konferensi tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, Jumat (22/8/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Lebih lanjut, Powell juga memperingatkan kemungkinan adanya tekanan kenaikan harga akibat kebijakan tarif yang bisa memicu dinamika inflasi menjadi lebih berkepanjangan. Menurutnya, ini adalah risiko serius yang perlu dievaluasi dan dikelola dengan cermat. Meskipun demikian, stabilitas tingkat pengangguran dan berbagai indikator positif lainnya di pasar tenaga kerja memberikan ruang bagi The Fed untuk bertindak hati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian kebijakan moneternya. “Stabilitas tingkat pengangguran dan langkah-langkah pasar tenaga kerja lainnya memungkinkan kami untuk bertindak hati-hati saat mempertimbangkan perubahan pada sikap kebijakan kami,” pungkas Powell.
Ringkasan
Dolar AS mengalami pelemahan signifikan setelah pidato Ketua The Fed Jerome Powell di forum Jackson Hole, yang mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada September 2025. Indeks dolar (DXY) merosot, dan nilai dolar AS juga melemah terhadap euro dan Poundsterling. Pasar merespons pernyataan Powell meskipun tanpa komitmen pasti terkait pemangkasan suku bunga.
Powell mengakui adanya peningkatan risiko pada pasar kerja AS dan potensi tekanan inflasi akibat kebijakan tarif. Meskipun demikian, stabilitas pasar tenaga kerja memberikan ruang bagi The Fed untuk bertindak hati-hati dalam mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter. Powell menegaskan bahwa belum ada komitmen pasti terkait pemangkasan suku bunga.