Harga Buyback Emas Antam Pecah Rekor Naik 39,70% hingga Minggu (7/9)

Muamalat.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam mencatat performa impresif, melonjak hingga 39,70% dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Minggu (7/9/2025).

Berdasarkan data resmi Logam Mulia, harga pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) ini dipatok pada level Rp1.907.000 per gram. Angka fantastis ini melampaui rekor ATH sebelumnya yang baru saja tercipta pada Jumat (5/9/2025), yakni sebesar Rp1.889.000.

Kenaikan signifikan pada harga buyback emas Antam ini sontak membawa angin segar bagi para investor. Banyak pembeli emas Antam kini menikmati potensi cuan jual yang semakin tebal, berkat selisih harga yang kian lebar antara harga beli dan harga jual kembali.

Sebagai contoh, para pembeli emas Antam saat Lebaran 2024, yang pada 12 April membeli emas seharga Rp1.324.000 per gram, kini berpotensi mengantongi keuntungan substansial. Tak hanya itu, investor jangka panjang yang membeli emas Antam pada Lebaran 2015, di mana harga buyback saat itu masih Rp567.000 pada 22 Juli 2015, kini menyaksikan nilai investasinya melonjak berkali-kali lipat.

Lonjakan harga emas Antam ini sejalan dengan dinamika di pasar global. Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, harga emas spot global terpantau menguat, berada di level US$3.586,69 per troy ounce pada penutupan pukul 03.59 WIB, Jumat (5/9/2025). Harga ini naik 1,15% atau bertambah US$40,84 dibandingkan perdagangan sebelumnya. Bahkan, dalam perdagangan harian di pasar komoditas, harga emas batangan sempat menembus level psikologis US$3.600 per troy ounce.

Reli harga emas ini, dilansir dari Reuters, dipicu oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang melemah tajam pada Agustus 2025. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat dan tingkat pengangguran yang meningkat menjadi 4,3%, mengonfirmasi kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk.

Kondisi ekonomi AS yang goyah ini semakin meningkatkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed. Para pedagang kini bertaruh pada peluang 90% penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin dan peluang 10% penurunan sebesar 50 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di bulan September.

Emas mencapai titik tertinggi baru; para investor optimistis melihat tren melemahnya lapangan kerja yang jelas-jelas akan berdampak pada beberapa penurunan suku bunga,” ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (6/9/2025).

Wong menilai, prospek investasi emas tidak diragukan lagi akan tetap bullish karena kekhawatiran akan kondisi tenaga kerja yang kini mengalahkan isu inflasi, setidaknya untuk jangka pendek hingga menengah. “Namun, saya pikir kita masih terlalu jauh dari US$4.000 kecuali jika terjadi dislokasi besar-besaran,” tambahnya, memberikan pandangan realistis terhadap target harga selanjutnya.

Leave a Comment