
Muamalat.co.id Harga emas menunjukkan stabilitas pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025). Namun, logam mulia ini diperkirakan akan mencatat penurunan mingguan yang signifikan. Proyeksi koreksi ini didorong oleh rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, yang pada gilirannya telah meredam ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Di saat yang sama, perhatian investor global beralih pada pembicaraan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Melansir laporan Reuters, harga emas spot nyaris tidak bergeming dari level US$3.336,66 per troi ons pada pukul 13:40 EDT (17:40 GMT). Kendati demikian, sepanjang pekan ini, emas spot tercatat merosot sebesar 1,8%. Senada, kontrak berjangka emas AS juga mengakhiri sesi nyaris datar di level US$3.382,6. Pelemahan dolar AS turut berkontribusi, membuat komoditas yang dihargakan dalam mata uang tersebut menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain, meskipun dampaknya pada harga emas tidak terlalu menonjol hari ini.
Sebulan Harga Emas Antam Minus 0,26% Hari Ini Ambrol (15/8/2025)
Kenaikan inflasi menjadi faktor kunci yang menekan prospek emas. Data yang dirilis pada Kamis (14/8) menunjukkan bahwa harga produsen AS (PPI) melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun pada bulan Juli. Angka ini secara langsung memengaruhi proyeksi suku bunga The Federal Reserve. Para pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve pada September turun menjadi 89,1%, dari sebelumnya sekitar 95% sebelum data tersebut diumumkan. Sensitivitas emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, terlihat jelas saat harga emas spot sempat merosot 0,6% setelah data inflasi dirilis.
Menanggapi kondisi pasar, Lukman Otunuga, seorang analis senior dari FXTM, menyatakan, “Meski harga emas stabil pada Jumat, risiko penurunan lebih lanjut sangat mungkin muncul, tergantung pada hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Trump dan Putin di Alaska.” KTT tersebut, yang disebut Trump sebagai pertemuan “high-stakes”, dijadwalkan untuk membahas gencatan senjata di Ukraina, sebuah isu yang berpotensi memicu gejolak geopolitik.
Harga Emas Turun Dalam Sepekan, Data AS Memupus Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed
Secara historis, ketidakpastian geopolitik dan prospek suku bunga yang rendah sering kali meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman. Analis dari ANZ mengemukakan bahwa risiko makroekonomi dan geopolitik diprediksi akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, sebuah kondisi yang akan semakin memperkuat posisi emas sebagai lindung nilai. ANZ mempertahankan prospek bullish emas, didukung oleh kemungkinan kenaikan tarif, perlambatan ekonomi global, potensi pelonggaran kebijakan moneter AS, serta pelemahan dolar AS yang berkesinambungan.
Di samping itu, data ekonomi lainnya menunjukkan penjualan ritel AS mengalami peningkatan yang solid pada Juli. Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa melunaknya pasar tenaga kerja dan tingginya harga barang dapat menahan pertumbuhan belanja konsumen pada kuartal III.
Harga Emas Hari Ini Menguji Naik, Tapi Menuju Koreksi Mingguan
Tren penurunan juga terlihat pada logam mulia lainnya. Harga perak spot tercatat turun 0,1% menjadi US$37,96 per troi ons, dengan penurunan mingguan sebesar 1%. Demikian pula, platinum kehilangan 1,5% nilainya menjadi US$1.336,80, dan paladium merosot paling tajam sebesar 2,6% ke level US$1.116,52.