Muamalat.co.id – JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memastikan lonjakan harga saham tak berkaitan dengan aksi korporasi tertentu. Alih-alih, pasar dinilai memberi respons positif terhadap perbaikan kinerja bank.
Pada penutupan pasar Selasa (16/12/2025), BBYB terpantau berada di level Rp 590 per saham. Nilai itu mencerminkan lonjakan hingga 170,64% sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Namun pada Rabu (17/12/2025) pukul 09.47 WIB, saham BBYB turun 1,69% ke level Rp 580 per saham. Ini membuat harga saham BBYB melesat 166,06% sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono melihat kinerja saham saat ini sejalan dengan fokus bank dalam memperbaiki fundamental, khususnya dari sisi profitabilitas dan tata kelola.
Simak Strategi Perbankan Jaring Dana Murah di Akhir 2025
Eri bilang tahun ini perseroan memang menempatkan profitabilitas sebagai prioritas utama. Untuk diketahui, per Oktober 2025 laba bersih tahun berjalan bank memang melejit menjadi Rp 517 miliar dari posisi Rp 7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kalau dilihat di matriks kinerja kami, yang masih lemah itu memang aset. Tapi itu pilihan yang kami ambil karena fokus kami adalah mencapai profitabilitas dan memperbaiki tata kelola,” ujar Eri setelah paparan publik di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Eri menambahkan, salah satu penyebab kinerja bank tertekan saat ini credit cost yang tinggi. Karena itu, perseroan memperketat penyaluran kredit, meski berdampak pada perlambatan ekspansi aset.
“Daripada tumbuh tapi kualitasnya bermasalah, kami perbaiki dulu fondasinya. Kalau sudah percaya dengan filter di depan, baru nanti bahan bakunya bisa kami tambah lagi,” jelasnya.
Eri menilai, capaian profitabilitas menjadi milestone penting bagi perseroan karena menjawab kepercayaan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari nasabah, investor ritel, hingga regulator.
RUPSLB BTN Diundur dan Bakal Tambah Agenda Perubahan Pengurus
Di sisi lain, kondisi permodalan bank juga masih kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang solid di posisi 47,77%, sehingga menopang kinerja ke depan.
Eri memastikan pihaknya tak berencana menggelar aksi korporasi tertentu dalam waktu dekat. Pun, menurutnya saat ini lonjakan harga saham tak melulu menjadi implikasi aksi korporasi perseroan.
“Kalau dulu mungkin orang lihatnya kinerja bagus pasti ada cooperation action gitu ya, tapi sekarang ini kami coba sampaikan semuanya secara apa adanya,” tandas Eri,