IHSG Dibuka Berseri Senin (27/10) Pagi, Reli Bursa Asia Usai Sinyal Dagang AS–China

Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka pekan terakhir Oktober dengan performa mengesankan, melaju di zona hijau pada Senin (27/10/2025). Penguatan ini didorong oleh sentimen positif yang kuat dari bursa global dan regional, terutama berkat kemajuan dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Menurut data RTI yang dihimpun pada pukul 09.07 WIB, IHSG berhasil melonjak signifikan sebesar 0,49% atau setara dengan 40,57 poin, mencapai level 8.312,29. Pergerakan pasar menunjukkan dominasi sentimen beli, di mana 304 saham menguat, sementara 192 saham melemah, dan 176 saham lainnya terpantau stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan total volume mencapai 3 miliar saham, diiringi nilai transaksi sebesar Rp 1,9 triliun.

Pergerakan IHSG pagi ini ditopang oleh kinerja cemerlang sembilan indeks sektoral. Tiga sektor dengan kenaikan paling mencolok adalah IDX-Property yang memimpin dengan kenaikan 5,06%, diikuti oleh IDX-Health yang menguat 1,17%, dan IDX-Basic yang tumbuh 1,07%.

Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama mencatatkan kenaikan paling tinggi:

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melonjak 5,93% menjadi Rp 2.680
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 3,01% ke level Rp 2.740
  • PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menguat 2,56% ke posisi Rp 8.025

Namun, tidak semua saham bergerak positif. Beberapa saham LQ45 juga mengalami tekanan:

  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 1,45% ke Rp 1.355
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melemah 1,30% ke Rp 7.575
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) terkoreksi 1,16% ke Rp 342

Rupiah Dibuka di Rp 16.602 Per Dolar AS Hari Ini (27/10), Seluruh Asia Menguat

BEI Suspensi Saham SOHO dan GLOB Mulai Hari Ini (27/10)

Bursa Asia Menguat, Nikkei Tembus Rekor Baru

Sentimen positif tidak hanya terasa di pasar domestik, melainkan juga merambah ke bursa global. Indeks Nikkei 225 Jepang mencatat pencapaian bersejarah pada Senin, menembus level 50.000 untuk pertama kalinya. Ini terjadi setelah investor merespons positif kemajuan pembicaraan dagang AS–China serta reli yang kuat di Wall Street. Nikkei melonjak lebih dari 2%, sementara indeks Topix juga menguat sebesar 1,61%.

Optimisme pasar Jepang semakin diperkuat dengan jadwal pertemuan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dengan Presiden AS Donald Trump di Tokyo pekan ini. Analis dari Crédit Agricole CIB berpendapat bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan menyoroti langkah Jepang untuk memperluas permintaan domestik melalui kebijakan ekonomi bertekanan tinggi. Strategi ini dinilai mampu mengangkat Jepang keluar dari stagnasi deflasi dan pada saat yang sama membantu menurunkan defisit perdagangan AS, sebuah “win-win solution” yang menguntungkan kedua negara.

Reli Regional Diperkuat oleh Kesepakatan Dagang AS–China

Gelombang penguatan juga menyapu indeks utama Asia lainnya. Kospi Korea Selatan melonjak 2,1%, berhasil menembus level 4.000 untuk pertama kalinya. Di sisi lain, Kosdaq naik 1,45%, Hang Seng Hong Kong menguat 1,15%, dan CSI 300 Tiongkok daratan naik 0,83%. Sementara itu, ASX/S&P 200 Australia tidak ketinggalan dengan kenaikan 0,54%.

Reli signifikan di pasar Asia ini terjadi setelah adanya laporan bahwa negosiator dagang utama AS dan China telah mencapai kerangka kesepakatan terkait beberapa isu krusial. Perkembangan positif ini membuka jalan bagi Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian akhir pekan ini. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi kepada CBS News bahwa rencana penerapan tarif 100% terhadap impor China kini “dihapus dari meja”. Sebagai timbal balik, China akan menunda pembatasan ekspor rare earth dan meningkatkan pembelian kedelai dari AS, menandai babak baru dalam hubungan dagang kedua negara adidaya tersebut.

Leave a Comment