
Muamalat.co.id, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Rabu (22/10/2025), dengan performa yang kurang menggembirakan. Pasar modal Indonesia dibuka merosot, terutama ditekan oleh kinerja saham-saham besar seperti TLKM, ANTM, dan EMAS yang kompak melemah.
Berdasarkan data dari RTI Business, IHSG terpantau turun 17,68 poin atau 0,21% pada pembukaan perdagangan, berada di level 8.220,4. Sepanjang sesi pembukaan, indeks saham utama ini sempat bergerak dalam rentang 8.213,4 hingga 8.239,6, menunjukkan volatilitas di awal hari.
Gambaran pasar secara keseluruhan menunjukkan dinamika yang bervariasi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 249 saham berhasil menguat, sementara 120 saham harus melemah, dan 236 saham lainnya stagnan. Di tengah pergerakan ini, kapitalisasi pasar tercatat menyentuh angka Rp15.137,19 triliun.
Meskipun demikian, ada beberapa saham yang mampu mencetak keuntungan di tengah tekanan jual. Emiten bank jumbo menjadi primadona dengan saham BBCA, BBRI, dan BMRI kompak melaju di zona hijau. Saham BBCA menguat 0,89% ke level Rp8.550, BBRI naik 0,8% ke posisi Rp3.790, dan BMRI menguat 0,23% ke level Rp4.360 per saham, menunjukkan ketahanan sektor perbankan.
Di sisi lain, sejumlah saham mencatat penurunan signifikan yang turut membebani IHSG. Saham TLKM merosot 2,74% ke posisi Rp3.190, sementara JARR anjlok lebih dalam hingga 7,05% ke level Rp2.900. Penurunan paling tajam dialami FAST yang jeblok 12,04% ke level Rp380.
Sektor pertambangan emas juga tak luput dari koreksi. Saham-saham emiten emas terpantau memerah pada pagi ini. ANTM turun 4,86%, BRMS jeblok 6,77%, EMAS merosot 7,37%, AMMN melemah 2,28%, hingga HRTA anjlok 8,12%. Pelemahan harga saham ini sejalan dengan koreksi harga emas di pasar global sebesar 5,2% yang tercatat di level US$4.130 per troy ounces pada penutupan perdagangan Selasa (21/10/2025), memberikan konteks bagi tekanan yang dirasakan emiten emas di pasar domestik.
Rekomendasi Saham dan Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 22 Oktober 2025
Menanggapi pergerakan pasar, Fanny Suherman, Head of Retail Research, menyampaikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi wajar pada hari ini. Proyeksi ini didasari antisipasi pasar terhadap keputusan BI Rate, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin yang dapat mempengaruhi sentimen investasi. Untuk hari ini, IHSG diestimasi bergerak pada rentang support 8120-8180 dan resistance 8250-8300. BNI Sekuritas merekomendasikan saham GZCO, CBRE, PTRO, INDY, WIFI, dan BBTN sebagai ide trading yang menarik bagi investor.
Sementara itu, Tim Analis MNC Sekuritas mencatat bahwa IHSG ditutup menguat 1,84% ke level 8.238 pada perdagangan Selasa (21/10/2025). Kenaikan impresif ini didorong oleh volume pembelian yang meningkat, bahkan menimbulkan gap di area 8.117–8.161. Kondisi ini memberikan gambaran positif dari sesi sebelumnya.
Dalam skenario terbaik (best case) menurut analisis MNC Sekuritas, IHSG saat ini berada di awal wave [iii] dari wave 5 dan berpeluang menguji level 8.228–8.365. Namun, investor tetap diingatkan untuk waspada terhadap potensi penguatan terbatas yang justru dapat memicu koreksi ke area 8.091–8.182. Ini menunjukkan perlunya kehati-hatian dalam mengambil keputusan investasi.
Untuk sesi perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada di kisaran 8.107–8.022, sedangkan level resistance di 8.250–8.288. Mereka merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham CUAN, EXCL, dan SIDO, serta speculative buy untuk saham BREN, memberikan panduan konkret bagi para pelaku pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.