IHSG Hari Ini: Lanjutkan Reli? Target 8020

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Jumat (12/9/2025) dengan kinerja yang cemerlang, berhasil menguat signifikan sebesar 1,37% dan menutup sesi di level 7.854. Meskipun demikian, akumulasi dalam sepekan terakhir menunjukkan bahwa IHSG masih mencatat koreksi tipis sebesar 0,17%, mencerminkan volatilitas pasar yang terjadi.

Sentimen Positif Dorong Pasar

Penguatan IHSG pada penutupan pekan ini didorong oleh beragam sentimen positif yang menyelimuti pasar. Analis dari Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengungkapkan bahwa ekspektasi akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) menjadi salah satu pemicu utama. Optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik yang diproyeksikan akan menguat pada semester II-2025 juga turut membangkitkan gairah investor. Selain itu, kabar mengenai langkah pemerintah yang telah mulai menyalurkan kas negara yang disimpan di Bank Indonesia kepada lima bank milik negara senilai total Rp200 triliun disambut dengan antusiasme tinggi oleh para pelaku pasar.

Detail Penyaluran Dana Pemerintah

Kebijakan strategis penyaluran dana likuiditas ini dilakukan melalui lima bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan rincian sebagai berikut:

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp55 triliun
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp55 triliun
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp55 triliun
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN): Rp25 triliun
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp10 triliun

Langkah ini dinilai memberikan sentimen yang sangat positif karena secara langsung meningkatkan likuiditas perbankan, yang pada gilirannya diharapkan mampu menjadi katalisator penggerak roda perekonomian nasional.

Memasuki pekan depan, fokus investor akan bergeser pada beberapa agenda ekonomi penting. Pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada 16–17 September 2025 akan menjadi sorotan utama. Konsensus pasar memperkirakan bank sentral Amerika Serikat tersebut akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, dari rentang 4,25%–4,50% menjadi 4,0%–4,25%. Di sisi domestik, investor juga akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Diperkirakan, Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5%.

Dari perspektif analisis teknikal, Alrich Paskalis Tambolang menilai bahwa indikator Stochastic RSI menunjukkan sinyal reversal, mengindikasikan potensi pembalikan arah harga. Sementara itu, negative slope MACD mulai menyempit, menambah keyakinan akan potensi penguatan. Ditambah lagi, IHSG berhasil ditutup di atas level MA20, sebuah indikasi teknikal yang memperkuat sinyal adanya penguatan lanjutan. Oleh karena itu, IHSG berpeluang untuk melanjutkan tren penguatan dan diprediksi akan menguji level support di 7.730 serta level resistance di 8.020 pada perdagangan Senin besok.

Ringkasan

IHSG ditutup menguat 1,37% ke level 7.854 pada perdagangan Jumat, meskipun secara akumulasi mingguan mencatat koreksi tipis 0,17%. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif seperti ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, optimisme pemulihan ekonomi domestik, dan penyaluran dana pemerintah Rp200 triliun ke bank BUMN.

Fokus investor pekan depan tertuju pada pertemuan The Fed dan RDG Bank Indonesia. Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan level support di 7.730 dan resistance di 8.020. Indikator Stochastic RSI menunjukkan sinyal reversal, dan IHSG berhasil ditutup di atas MA20.

Leave a Comment