JAKARTA. Dinamika pasar saham domestik mencatat koreksi tipis pada penutupan perdagangan Rabu (8/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi dengan pelemahan 3,25 poin atau setara 0,04%, berada di level 8.166,02.
Meskipun penurunan IHSG relatif kecil, gambaran umum pasar menunjukkan dominasi saham-saham yang tertekan. Tercatat, sebanyak 406 saham mengalami penurunan harga, jauh melampaui 290 saham yang berhasil menguat. Sementara itu, 103 saham lainnya bergerak stagnan sepanjang hari perdagangan.

Di antara sektor-sektor penyusun indeks, hanya delapan yang mampu bertahan di zona hijau, sementara tiga sektor lainnya harus rela tergelincir ke area negatif. Kinerja gemilang ditorehkan oleh sektor perindustrian, yang melesat 2,93%. Diikuti oleh sektor energi dengan kenaikan 2,74%, dan sektor transportasi yang berhasil naik 1,77%.
Sebaliknya, sektor infrastruktur menjadi yang paling terpukul dengan penurunan 0,93%. Disusul oleh sektor keuangan yang terkoreksi 0,60%, dan sektor kesehatan yang melemah 0,50%.
Aktivitas perdagangan saham pada hari Rabu (8/10) tercatat cukup ramai. Total volume transaksi mencapai 39,51 miliar saham, dengan nilai transaksi harian yang fantastis sebesar Rp 29,18 triliun, menunjukkan antusiasme investor dalam pergerakan harga di pasar modal.
Fokus perhatian investor juga tertuju pada daftar saham unggulan LQ45. Pada perdagangan hari ini, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memimpin daftar top gainers dengan lonjakan harga fantastis sebesar 24,89%. Diikuti oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang menguat 12,12%, dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan kenaikan 11%.
Sementara itu, di sisi top losers LQ45, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat penurunan terbesar sebesar 2,64%. Disusul oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang melemah 1,67%, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan koreksi 1,66%.
Ringkasan
IHSG pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025, ditutup terkoreksi tipis sebesar 0,04% ke level 8.166,02 dengan jumlah saham yang turun lebih banyak daripada saham yang naik. Sektor perindustrian, energi, dan transportasi mencatatkan kenaikan signifikan, sementara sektor infrastruktur, keuangan, dan kesehatan mengalami penurunan.
Transaksi perdagangan cukup ramai dengan volume 39,51 miliar saham dan nilai transaksi Rp 29,18 triliun. ADMR, ADRO, dan AADI menjadi top gainers di LQ45, sedangkan BBCA, BBTN, dan UNTR menjadi top losers.