JAKARTA – Pekan perdagangan yang berakhir pada 3 Oktober 2025 menjadi periode yang menggembirakan bagi pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan penguatan yang solid, didorong oleh kinerja cemerlang sejumlah emiten. Saham-saham unggulan seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) terpantau menjadi kekuatan utama yang menopang kenaikan indeks, tampil sebagai top leaders di tengah dinamika pasar.
Menurut data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), performa IHSG menunjukkan kenaikan sebesar 0,23% secara mingguan. Angka ini membawa indeks parkir di level 8.118,30 pada penutupan periode 29 September hingga 3 Oktober 2025, mencerminkan optimisme investor di pasar saham.

Penguatan indeks ini turut diiringi dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar BEI yang substansial. Tercatat, nilai kapitalisasi pasar meningkat 1,29%, melonjak dari Rp14.888 triliun menjadi Rp15.079 triliun dalam sepekan. “Kenaikan ini mengindikasikan semakin bertumbuhnya kepercayaan dan nilai investasi di pasar modal kita,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, pada Sabtu (4/10/2025).
Tak hanya itu, aktivitas perdagangan di BEI juga menunjukkan peningkatan yang solid. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik 6,68%, mencapai 2,62 juta kali transaksi dari sebelumnya 2,46 juta kali. Senada dengan itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami kenaikan 5,61%, mencapai 49,72 miliar lembar saham dibandingkan 47,08 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Hal ini mencerminkan gairah transaksi yang lebih tinggi di kalangan investor saham.
Meskipun frekuensi dan volume transaksi meningkat, rata-rata nilai transaksi harian BEI justru mencatatkan penurunan sebesar 11,24%, bergerak dari Rp28,19 triliun menjadi Rp25,02 triliun. Di sisi lain, investor asing menunjukkan pergerakan menarik; pada Jumat (3/10/2025), mereka membukukan nilai beli bersih sebesar Rp199,79 miliar. Namun, secara akumulatif sejak awal tahun (year-to-date), investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih yang signifikan, mencapai Rp56,71 triliun, menunjukkan strategi investasi yang bervariasi.
Fokus beralih ke deretan saham-saham yang menjadi motor penggerak IHSG. Pada penutupan perdagangan Jumat (3/10/2025), beberapa emiten tampil sebagai top leaders, memberikan kontribusi positif yang substansial. Salah satunya adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang melesat 32,87% dalam sepekan, mencapai harga Rp950 per lembar saham dan menjadi penopang utama indeks.
Kiprah gemilang juga ditunjukkan oleh emiten-emiten milik taipan Prajogo Pangestu. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) ikut memimpin penguatan IHSG dengan kenaikan harga saham 5,82% dalam sepekan, mencapai Rp9.550 per lembar. Tak ketinggalan, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), entitas Grup Barito lainnya, turut mencetak pertumbuhan 4,34% dalam sepekan, berakhir di level Rp3.850 per lembar.
Performa impresif juga diperlihatkan oleh PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang melonjak 20,34% dalam sepekan, menembus angka Rp179.300 per lembar. Di sektor hiburan, PT MD Entertainment Tbk. (FILM) tak kalah cemerlang dengan kenaikan 26,03%, mencapai Rp6.100 per lembar. Sementara itu, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) berkontribusi signifikan terhadap penguatan indeks dengan pertumbuhan 13,66% ke level Rp14.975 per lembar. Tak lupa, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang sempat disebut di awal, membukukan kenaikan 14,07% ke harga Rp1.500 per lembar, menegaskan perannya sebagai salah satu penopang utama IHSG.
Dua emiten lain yang turut memberikan dorongan kuat bagi IHSG adalah PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan PT Timah Tbk. (TINS). Saham BNLI menguat 12,74% dalam sepekan hingga menyentuh Rp5.975 per lembar, sementara TINS mencatatkan lonjakan paling fenomenal, yakni 67,41%, mengakhiri pekan di level Rp2.260 per lembar. Kontribusi beragam dari berbagai sektor ini menunjukkan resiliensi dan potensi pertumbuhan di pasar saham Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.