Muamalat.co.id, JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan melanjutkan penguatan pada sesi pertama perdagangan Kamis (2/10/2025). Reli IHSG ini didorong oleh kinerja positif saham-saham teknologi dan keuangan yang memimpin kenaikan di pasar.
Berdasarkan data RTI pada sesi pagi, IHSG tercatat naik signifikan sebesar 0,36% atau setara 28,76 poin, mengukuhkan posisinya di level 8.072,59. Sentimen positif tampak mendominasi dengan 324 saham bergerak menguat, mengungguli 307 saham yang melemah, sementara 161 saham lainnya stagnan.

Kekuatan penguatan IHSG tidak hanya terkonsentrasi pada beberapa sektor, melainkan merata dengan dukungan dari seluruh 11 indeks sektoral. Tiga sektor yang menjadi lokomotif utama kenaikan adalah IDX-Techno yang melonjak 1,20%, diikuti oleh IDX-Cyclic dengan kenaikan 1,17%, dan IDX-Finance yang menguat 1,05%, menandakan kepercayaan investor terhadap sektor-sektor ini.
Di antara jajaran saham unggulan LQ45, beberapa nama mencuat sebagai top gainers. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memimpin dengan kenaikan 7,20% menjadi Rp 670. Disusul oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang naik 4,59% ke level Rp 1.935, dan PT Alamtri Minerals Tbk (ADMR) dengan penguatan 3,76% mencapai Rp 1.105.
Kendati demikian, sejumlah saham juga mengalami koreksi pada sesi pagi tersebut. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menjadi salah satu top losers LQ45 dengan penurunan 4,55% ke Rp 378. Bersama itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,49% menjadi Rp 3.130, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) melemah 2,30% ke Rp 2.550.
Pergerakan positif tidak hanya terjadi di bursa domestik, tetapi juga terpantau di pasar saham Asia yang menunjukkan geliat signifikan. Indeks Kospi Korea Selatan, misalnya, melesat lebih dari 3%, mencapai level tertinggi sepanjang sejarahnya.
Lonjakan Kospi ini terutama dipicu oleh performa cemerlang saham raksasa teknologi seperti Samsung Electronics dan SK Hynix. Kedua perusahaan mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI untuk memasok chip memori, yang menyebabkan saham Samsung naik lebih dari 4% dan SK Hynix melonjak drastis hingga 11%. Sejalan dengan itu, indeks Kosdaq juga mencatatkan penguatan sebesar 0,95%. Di sisi ekonomi makro, inflasi Korea Selatan pada September tercatat naik 2,1% secara tahunan, sedikit di atas ekspektasi ekonom sebesar 2%, dan lebih tinggi dibandingkan 1,7% pada Agustus.
Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,6%, meski indeks Topix sedikit terkoreksi 0,54%. Bergerak ke selatan, pasar Australia dengan indeks ASX/S&P 200 melesat 1,14%, menunjukkan optimisme investor di sana.
Di wilayah lainnya, Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,30%, dengan perhatian khusus pada saham Zijin Gold yang meroket hampir 12% sejak debutnya di bursa. Indeks Hang Seng Tech juga tidak ketinggalan dengan penguatan sebesar 2,08%. Adapun pasar China dan India terpantau tutup untuk merayakan libur nasional.
Ringkasan
IHSG menunjukkan penguatan pada sesi pertama perdagangan, didorong oleh saham-saham teknologi dan keuangan. Indeks naik 0,36% ke level 8.072,59, dengan 324 saham menguat dan didukung oleh seluruh 11 indeks sektoral, terutama IDX-Techno, IDX-Cyclic, dan IDX-Finance. Top gainers LQ45 dipimpin oleh MBMA, diikuti oleh AMRT dan ADMR, sementara SCMA, ANTM, dan EXCL menjadi top losers.
Pasar saham Asia juga menunjukkan pergerakan positif, seperti Indeks Kospi Korea Selatan yang melonjak signifikan dipicu oleh saham teknologi Samsung dan SK Hynix. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang menguat, begitu pula pasar Australia. Indeks Hang Seng Hong Kong juga mengalami kenaikan, terutama saham Zijin Gold, sedangkan pasar China dan India tutup karena libur nasional.