Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai hari perdagangan Rabu (6/8) dengan menunjukkan pergerakan dinamis, cenderung menguat meskipun fluktuatif. Kinerja positif IHSG ini terjadi di tengah sentimen pasar regional yang bervariasi, menyusul koreksi yang sebelumnya melanda bursa saham Wall Street.
Pada pukul 09.12 WIB, IHSG tercatat menguat sebesar 0,25% atau setara dengan kenaikan 18,584 poin, mencapai level 7.533,769. Data perdagangan awal hari ini menunjukkan dominasi saham yang menguat, dengan 276 saham naik, sementara 202 saham melemah dan 169 saham stagnan. Total volume perdagangan tercatat mencapai 2,8 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,66 triliun.
Penguatan IHSG pagi ini utamanya didukung oleh kinerja cemerlang dari enam indeks sektoral. Tiga sektor yang menjadi penopang utama kenaikan adalah IDX-Basic yang melonjak 2,12%, diikuti oleh IDX-Energy dengan kenaikan 0,89%, dan IDX-Cyclic yang menguat 0,77%.
Beberapa saham unggulan dari indeks LQ45 turut mencatatkan kenaikan signifikan sebagai Top Gainers:
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melonjak 4,41% ke Rp 7.700
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 3,15% ke Rp 1.635
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 3,06% ke Rp 3.030
Di sisi lain, beberapa saham dari indeks LQ45 juga mengalami tekanan dan tercatat sebagai Top Losers:
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,42% ke Rp 1.270
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melemah 1,98% ke Rp 2.970
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) terkoreksi 1,69% ke Rp 232
Pergerakan pasar modal domestik ini tak lepas dari dinamika bursa global. Bursa Asia secara umum menunjukkan pergerakan campuran pada Rabu pagi, merespons pelemahan Wall Street yang dipicu oleh data ekonomi Amerika Serikat di bawah ekspektasi serta komentar terbaru mengenai tarif dari mantan Presiden AS Donald Trump.
“Kami akan mengumumkan tarif untuk semikonduktor dan chip—kategori terpisah—karena kami ingin produksi dilakukan di Amerika Serikat,” tegas Trump pada Selasa waktu setempat. Ia menambahkan bahwa rencana implementasi tarif tersebut akan diumumkan “dalam satu minggu ke depan,” memberikan sinyal kekhawatiran baru bagi pasar global.
Secara spesifik, kinerja bursa Asia menunjukkan variasi. Indeks Australia ASX 200 berhasil menguat 0,61%, mencetak rekor baru di level 8.824, didorong oleh performa kuat saham-saham perbankan seperti Commonwealth Bank dan Westpac yang masing-masing naik lebih dari 1% dan 0,74%, serta saham BHP Group yang menguat 0,28%. Sementara itu, di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,12%, meskipun Topix berhasil menguat 0,45%. Di Korea Selatan, Indeks Kospi melemah 0,64% dan Indeks Kosdaq juga terkoreksi 0,57%.