
Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal bullish yang kuat, berhasil mencatatkan reli selama empat hari perdagangan berturut-turut. Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), IHSG melesat 1,30% dan mengakhiri sesi di level 7.892,91, mendekati rekor tertinggi sebelumnya. Kinerja impresif ini turut mendorong kapitalisasi pasar IHSG mencapai puncak baru, yakni Rp 14.203 triliun, sebuah rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Penguatan signifikan IHSG ini tak lepas dari derasnya aliran dana investor asing ke pasar modal domestik. Tercatat, investor asing melakukan aksi net buy sebesar Rp 1,48 triliun, menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek ekonomi dan pasar saham Indonesia.
Bisa Pecah Rekor
Dengan momentum positif dari aliran dana investor asing yang terus mengalir deras serta sentimen-sentimen pendukung lainnya, terbuka lebar peluang bagi IHSG untuk segera memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high baru dalam waktu dekat. Herditya Wicaksana, Head of Research Retail MNC Sekuritas, optimistis bahwa potensi all time high baru ini sangat mungkin terwujud.
Herditya menjelaskan, level support IHSG saat ini berada di 7.760, sementara level resistance-nya adalah 8.025. Menurutnya, apabila IHSG berhasil menembus level 7.910, yang merupakan all time high beberapa waktu lalu, maka terbuka lebar kesempatan bagi IHSG untuk terus melaju menuju posisi psikologis 8.000. Pernyataan ini disampaikan kepada Kontan pada Rabu (13/8/2025).
Selain dorongan dari dana investor asing, Herditya juga mencatat sentimen positif tambahan yang berasal dari pergerakan mayoritas bursa regional Asia. Pasar saham di kawasan ini kompak menguat, terutama dipicu oleh gencatan senjata perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Sebagai contoh, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 1,30% pada Rabu (13/8), dan indeks Hang Seng Hong Kong bahkan melonjak lebih tinggi sebesar 2,58%.
Lebih lanjut, data inflasi AS yang baru saja dirilis juga turut menyumbang optimisme. Data inflasi Negeri Paman Sam cenderung stabil, kondisi ini meningkatkan ekspektasi pasar akan potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, sebuah kabar baik bagi pasar saham global, termasuk IHSG.
Sentimen Pidato Nota Keuangan
Muhamad Heru Mustofa, Research Analyst Phintraco Sekuritas, turut mengamati potensi IHSG untuk melanjutkan penguatannya hingga akhir pekan. Sentimen penting yang dinanti adalah pidato nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang akan disampaikan pada 15 Agustus 2025.
Menurut Heru, dari pidato tersebut, investor akan mendapatkan berbagai petunjuk krusial terkait fokus dan program pemerintah di tahun 2026. Informasi ini akan menjadi acuan penting bagi investor dalam menyusun dan mengevaluasi strategi portofolio investasi mereka ke depan.
Secara teknikal, Heru menjelaskan bahwa pergerakan IHSG telah membentuk gap up menuju area resistance di 7.900 hingga 7.910. Kondisi ini didukung oleh indikator Stochastic dan MACD yang menunjukkan pola golden cross, sinyal kuat akan potensi kenaikan. Apabila IHSG mampu menembus area resistance tersebut, maka IHSG berpeluang besar untuk mencetak rekor tertinggi baru pada level psikologis 8.000. Meskipun demikian, ia mengingatkan adanya potensi profit taking menjelang akhir pekan, sehingga investor perlu tetap waspada.
Strategi Investasi
Muhammad Wafi, Head of Research KISI Sekuritas, juga memproyeksikan bahwa peluang bagi IHSG untuk mencetak rekor tertinggi baru masih sangat terbuka lebar. Dalam analisisnya, Wafi menempatkan level support IHSG di 7.400 dan level resistance di 8.100.
Di tengah euforia penguatan IHSG ini, Wafi menyarankan para investor untuk fokus mencari saham-saham yang masih memiliki valuasi murah. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan posisi harga yang belum mencapai kondisi overbought guna menghindari koreksi tajam. Sementara itu, Herditya dari MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness pada saham-saham yang sedang mengalami pullback pada perdagangan Rabu (13/8), serta menyarankan strategi trading jangka menengah.
Untuk pilihan saham yang menarik dicermati, Herditya menyebut investor dapat mempertimbangkan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Ringkasan
IHSG menunjukkan tren positif dengan reli selama empat hari berturut-turut, mencapai level 7.892,91 dan kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yaitu Rp 14.203 triliun. Penguatan ini didorong oleh aliran dana investor asing yang signifikan, dengan aksi beli bersih mencapai Rp 1,48 triliun, serta sentimen positif dari bursa regional Asia dan data inflasi AS yang stabil.
Para analis optimis IHSG berpotensi mencetak rekor tertinggi baru, dengan target level resistance di 8.000. Investor disarankan untuk fokus pada saham-saham dengan valuasi murah dan menghindari saham yang sudah overbought. Beberapa saham yang direkomendasikan adalah ASII, BRIS, dan WIFI. Investor juga perlu mencermati pidato nota keuangan dan RAPBN 2026 untuk mendapatkan petunjuk terkait fokus pemerintah di tahun mendatang.