
Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pada Selasa (5/8/2024) dengan kinerja yang mengesankan, dibuka menguat sejalan dengan sentimen positif yang melanda bursa regional di Asia.
Mengutip data dari RTI pada pukul 09.14 WIB, IHSG berhasil melonjak 0,62% atau setara 46,201 poin, mencapai level 7.510,846. Kekuatan pasar tercermin dari dominasi saham yang menguat, dengan 250 saham mencatat kenaikan, sementara 213 saham melemah, dan 194 saham stagnan. Aktivitas perdagangan juga cukup solid, dengan total volume mencapai 3,7 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 2,6 triliun.
Kenaikan IHSG didukung oleh performa positif dari sembilan indeks sektoral yang bergerak di zona hijau. Tiga sektor yang paling menonjol pada pagi ini adalah IDX Infrastructure yang melesat 1,79%, diikuti oleh IDX Technology dengan kenaikan 1,36%, dan sektor properti IDX Properties yang menguat 0,93%. Performa kuat dari sektor-sektor ini memberikan dorongan signifikan bagi pergerakan indeks secara keseluruhan.
Beberapa saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 turut mencatatkan kenaikan tertinggi pada sesi pembukaan. Di antaranya adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 3,46% ke Rp 7.475, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang menguat 3,20% ke Rp 1.130, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan kenaikan 3,17% ke Rp 65.
Di sisi lain, tidak semua saham LQ45 mampu mempertahankan performa positif. Beberapa di antaranya mencatat pelemahan, seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun 1,91% ke Rp 2.570, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melemah 1,57% ke Rp 625, dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) turun 1,52% ke Rp 650.
Pergerakan positif di pasar modal domestik tidak terlepas dari sentimen positif global. Pasar Asia mencatatkan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh optimisme investor terhadap kemungkinan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga. Harapan ini muncul seiring sinyal pelemahan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat.
Bursa saham di AS sendiri telah menguat pada perdagangan Senin, ditopang oleh laporan kinerja keuangan perusahaan yang umumnya positif serta spekulasi kuat mengenai pemangkasan suku bunga pada bulan September. Sentimen ini semakin diperkuat oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat lalu. Di Asia, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,6% pada awal perdagangan, sementara Nikkei Jepang naik 0,5% setelah sehari sebelumnya mencatat koreksi terdalam dalam dua bulan terakhir. Penguatan Nikkei juga didukung data aktivitas sektor jasa Jepang yang melonjak pada Juli.
Sejalan dengan optimisme pasar, nilai tukar Dolar AS masih cenderung melemah, meskipun sedikit pulih dari penurunannya. Dolar AS turun 0,1% terhadap yen, berada di posisi 146,96. Sementara itu, indeks dolar menguat tipis 0,1% setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Di lain pihak, Euro tetap stabil di level US$1,1572. Adapun nilai tukar Rupiah pagi ini juga dibuka menguat terhadap Dolar AS, mencapai Rp 16.376 per dolar AS.
AMMN Chart by TradingView
Peluang pemangkasan suku bunga The Fed semakin meningkat drastis. Berdasarkan data CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga pada September kini mencapai 94%, melonjak signifikan dari 63% pada 28 Juli lalu. Investor pasar modal juga memproyeksikan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun ini.
“Mulai terlihat sinyal pelemahan di sejumlah bagian ekonomi AS. Ini memperkuat ekspektasi bahwa jika bukan September, maka tahun ini The Fed tetap akan melakukan pelonggaran setidaknya dua kali,” ungkap Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang senior di National Australia Bank, seperti dikutip dari Reuters. Data nonfarm payrolls yang mengecewakan pekan lalu semakin memperkuat argumen tersebut. Situasi ini semakin kompleks dengan adanya pergantian di badan statistik ketenagakerjaan AS serta peluang Presiden AS Donald Trump untuk menunjuk gubernur baru di jajaran Dewan The Fed, yang menimbulkan kekhawatiran baru akan potensi politisasi kebijakan moneter AS menjelang pemilu presiden tahun depan.
Ringkasan
IHSG dibuka menguat pada Selasa, 5 Agustus 2024, sejalan dengan sentimen positif di bursa regional Asia. Penguatan ini didorong oleh harapan investor terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed, menyusul sinyal pelemahan ekonomi AS. Sembilan indeks sektoral bergerak positif, dengan sektor infrastruktur, teknologi, dan properti mencatat kenaikan tertinggi.
Kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan saham-saham unggulan LQ45, seperti AMMN, BBTN, dan GOTO yang mencatatkan kenaikan signifikan. Optimisme pasar juga terlihat dari melemahnya nilai tukar Dolar AS dan menguatnya Rupiah. Pasar memproyeksikan pemangkasan suku bunga The Fed setidaknya dua kali sebelum akhir tahun ini.