IHSG & Rupiah Anjlok: Tantangan Prudential Kelola Unitlink Anda?

Muamalat.co.id JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan produk unitlink pada kuartal I-2025. Kondisi pasar modal yang bergejolak menjadi kendala utama.

Adit Trivedi, Chief Financial Officer Prudential Indonesia, menjelaskan bahwa penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekitar 8% berdampak besar pada portofolio investasi perusahaan, khususnya sub dana berbasis saham. Hal ini, menurutnya, menekan hasil investasi secara keseluruhan. “Situasi ini berdampak signifikan pada portofolio investasi, khususnya sub dana berbasis saham yang dimiliki, serta menekan hasil investasi secara keseluruhan,” ungkap Adit kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin memperburuk situasi, terutama pada portofolio dengan eksposur global. Namun, Prudential Indonesia merespon tantangan ini dengan menawarkan beragam pilihan instrumen investasi kepada nasabahnya, mulai dari obligasi dan saham hingga deposito, semuanya disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.

Meskipun pasar keuangan tengah mengalami tekanan, Adit melihat adanya peluang strategis. Tingginya suku bunga saat ini, misalnya, memberikan imbal hasil yang menarik pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah dan sukuk korporasi. Dengan strategi diversifikasi dan adaptasi yang tepat, Prudential Indonesia tetap optimis terhadap prospek jangka panjang industri asuransi jiwa di Indonesia, meskipun menghadapi tantangan jangka pendek.

Prudential Syariah Dorong Literasi Keuangan Anak Muda

Menariknya, selain menghadapi tantangan di sektor unitlink, Prudential Indonesia juga mencatatkan peningkatan premi produk tradisional sebesar 14% pada kuartal I-2025. Hal ini menunjukkan kinerja positif di segmen produk asuransi konvensional.

Prudential Indonesia Catat Premi Produk Tradisional Naik 14% pada Kuartal I-2025

Sebagai informasi tambahan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan kontribusi premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink. Pada Mei 2025, kontribusi PAYDI mencapai 22,78%, turun dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 28%. Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri asuransi secara keseluruhan dalam pengelolaan produk unitlink di tengah volatilitas pasar.

Ringkasan

Penurunan IHSG sekitar 8% dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS berdampak negatif pada portofolio investasi Prudential Indonesia, khususnya pada sub dana berbasis saham dan portofolio dengan eksposur global. Hal ini menekan hasil investasi unitlink, meskipun perusahaan menawarkan beragam pilihan instrumen investasi untuk menyesuaikan profil risiko nasabah.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Prudential Indonesia mencatat peningkatan premi produk tradisional sebesar 14% pada kuartal I-2025. Perusahaan optimis terhadap prospek jangka panjang, memanfaatkan peluang dari suku bunga tinggi pada instrumen pendapatan tetap. Kondisi ini sejalan dengan penurunan kontribusi premi PAYDI secara industri yang dicatat OJK.

Leave a Comment