Muamalat.co.id, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan perdagangan 4 – 8 Agustus 2025 dengan kinerja yang kurang bergairah. Meskipun sempat menguat tipis di sesi penutupan, IHSG secara kumulatif mencatatkan pelemahan. Sejumlah saham emiten energi dan material menjadi sorotan utama karena terpukul paling dalam, dengan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) masuk dalam daftar saham dengan koreksi terdalam.
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berhasil ditutup menguat 0,58% pada perdagangan akhir pekan Jumat (8/8/2025) di level 7.533,38. Namun, jika dilihat secara keseluruhan pekan perdagangan 4 – 8 Agustus 2025, IHSG justru mengalami pelemahan tipis sebesar 0,06% dibandingkan posisi pekan sebelumnya di level 7.537,76. Kondisi ini menunjukkan volatilitas pasar yang cukup dominan sepanjang minggu.

Di tengah tekanan yang membayangi pergerakan IHSG, sejumlah saham terpantau mencatatkan kinerja terburuk dan menjadi top losers sepanjang pekan perdagangan ini. PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) memimpin daftar saham yang paling jeblok, dengan koreksi signifikan mencapai 17,14% dalam sepekan. Penurunan drastis ini mengindikasikan tekanan jual yang kuat pada saham tersebut.
Selain SMMT, saham-saham lain yang juga mencatat pelemahan signifikan adalah PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) yang melorot 15,73%, diikuti oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) yang ambrol 15,69% dalam periode yang sama. Tak ketinggalan, harga saham PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) juga anjlok 14,38%, menambah panjang daftar emiten yang berada di zona merah.
Deretan top losers pekan ini semakin lengkap dengan PT KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA) yang turun 13,76%, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) terkoreksi 12,08%, serta PT Arthavest Tbk. (ARTA) dan PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST) yang sama-sama melemah 11,98% dalam sepekan. Bahkan, emiten besutan taipan Haji Isam, PT Johnlin Agro Raya Tbk. (JARR), ikut masuk daftar dengan pelemahan harga 11,89%, disusul oleh saham PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM) yang turun 11,21%.
Meskipun IHSG mencatatkan pelemahan, BEI justru melaporkan adanya peningkatan pada beberapa indikator aktivitas transaksi pasar. Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini naik 10,92%, mencapai 1,04 juta kali transaksi dari 978 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Peningkatan serupa juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yang naik 6,41% menjadi Rp17,07 triliun dari Rp16,05 triliun pada pekan sebelumnya.
Meski demikian, terdapat sedikit perubahan pada kapitalisasi pasar BEI, yang turun 0,33% menjadi Rp13.555 triliun dari Rp13.599 triliun pada sepekan sebelumnya, seperti disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad pada Sabtu (9/8/2025). Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga mengalami sedikit koreksi sebesar 7,79%, menjadi 30,01 miliar lembar saham dari 32,55 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Dalam aktivitas investasi, investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp510,92 miliar pada perdagangan akhir pekan ini. Tren jual bersih ini bukan hal baru, karena sepanjang tahun 2025, investor asing telah membukukan nilai jual bersih kumulatif yang cukup besar, mencapai Rp61,85 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.