PT Indosat Ooredoo Hutchison akan menggelar Indonesia AI Day for Higher Education. Forum ini mempertemukan rektor, pimpinan IT kampus, pakar global, dan mitra teknologi untuk membahas transformasi pendidikan tinggi di era AI.
Director & Chief Business Officer , Muhammad Buldansyah mengatakan kegiatan ini mendorong pergeseran kampus dari pendekatan lama menuju ekosistem pembelajaran yang mengutamakan teknologi, keamanan digital, dan pengalaman mahasiswa.
“Indosat Business berperan sebagai enabler untuk menjadikan universitas lebih future ready dan tech savvy melalui solusi Smart Campus terintegrasi,” kata kata Buldansyah yang akrab disapa Danny, di kantornya, Jakarta, Senin (17/11).
Indonesia AI Day for Higher Education dihadiri lebih dari 60 universitas dari berbagai wilayah Indonesia dan institusi global seperti The Education University of Hong Kong serta Google for Education.
Fokus utama diskusi mencakup modernisasi ruang belajar, penguatan infrastruktur digital, peningkatan keamanan siber, dan integrasi AI sebagai kunci daya saing kampus.
Danny mengatakan transformasi kecerdasan buatan (AI) di sektor pendidikan tinggi perlu ditunjang infrastruktur hingga teknologi. Ini karena Indonesia membutuhkan talenta AI untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan memanfaatkan bonus demografi 2030.
“Karena untuk menjadi negara sesuai visinya pemerintah itu Indonesia Emas 2045 itu kita butuh talent-talent yang mempunyai latar belakang maupun mempunyai kemampuan dalam hal AI,” katanya.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Indosat telah membangun infrastruktur AI melalui kerja sama dengan NVIDIA serta menggandeng mitra global seperti Google, GSMA, dan Fortinet.
Danny menjelaskan metode pembelajaran konvensional tidak lagi memadai untuk mencetak talenta digital secara masif. Kampus membutuhkan teknologi yang dapat memperkuat proses belajar, riset, dan manajemen akademik.
Dia mengatakan, Indosat akan menyediakan dukungan mulai dari infrastruktur, superstruktur, hingga solusi aplikasi kampus berbasis AI.
Indosat mengatakan bahwa kolaborasi strategis menjadi komponen penting, termasuk dialog antara rektor, pemimpin teknologi global, dan pelaku industri untuk memperkuat sinergi berkelanjutan antara kampus dan ekosistem teknologi.
Pendekatan ini membantu kampus meningkatkan efisiensi operasional, memperkaya proses pembelajaran dengan teknologi AI, memperkuat keamanan digital, serta memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan institusional.
Menurut Danny, AI dapat meningkatkan produktivitas dosen dengan mengurangi beban administratif. Dia mencontohkan, banyak dosen menghabiskan sebagian besar waktu untuk memeriksa kesalahan penulisan dan referensi akademik mahasiswa, pekerjaan yang dapat diotomasi AI.
Dengan penggunaan kecerdasan buatan, dosen dapat fokus pada konten akademik. Ia juga menyebutkan bahwa tantangan serupa terjadi di sektor hukum dan keuangan yang berhadapan dengan banyak regulasi.
Indosat menilai integrasi AI menjadi kebutuhan strategis bagi universitas. Transformasi digital kampus juga membutuhkan penguatan kompetensi digital bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, serta keamanan siber sebagai fondasi utama.