Intip Rekomendasi Saham Aspirasi Hidup (ACES), Kinerja Diproyeksi Tumbuh Mini

KINERJA emiten ritel perlengkapan rumah tangga, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), diperkirakan akan mencatat pertumbuhan satu digit saja pada periode Januari hingga September 2025. Proyeksi ini mencerminkan sejumlah tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan di tengah dinamika pasar.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan penjualan ACES mencapai Rp 6,36 triliun untuk sembilan bulan pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan tipis 2,9% year-on-year (YoY) dari realisasi Rp 6,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan Habib Yuntoharjo, menyebutkan bahwa capaian ini setara dengan 72% dari target penjualan sepanjang tahun dan konsisten dengan pola musiman historis perusahaan.

Abyan menjelaskan, sentimen konsumen yang lesu terhadap produk rumah tangga, terutama karena pergeseran prioritas belanja ke produk smartphone terbaru, menjadi salah satu faktor yang menekan kinerja ACES. Meskipun demikian, penjualan yang melambat di wilayah Jabodetabek berhasil diimbangi oleh performa yang lebih kuat di luar Jawa. Manajemen ACES, lanjut Abyan, optimis akan adanya peningkatan signifikan pada kuartal IV-2025, didorong oleh permintaan musiman dan intensifikasi promosi, yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan tahunan 2025 sebesar 4%–5% YoY, kendati diiringi potensi tekanan margin jangka pendek.

Secara bulanan, penjualan ACES pada September 2025 diperkirakan mencapai Rp 661 miliar, sedikit menurun 0,3% YoY dari Rp 663 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk proyeksi sepanjang tahun 2025, Mirae Asset Sekuritas memprediksi pendapatan ACES akan menyentuh Rp 8,83 triliun, tumbuh 2,94% dari realisasi penjualan tahun 2024 sebesar Rp 8,58 triliun.

Lebih lanjut, Abyan menyoroti penurunan same store sales growth (SSSG) ACES yang cukup signifikan. Pada September 2025, SSSG terkoreksi 8,2%, sehingga SSSG kumulatif hingga kuartal III-2025 berada di level minus 3,6%. Penurunan ini terjadi merata di seluruh wilayah, dengan Jakarta melemah 4,7%, wilayah Jawa di luar Jakarta turun 4,6%, dan luar Jawa menyusut 1,7%.

Menurut Abyan, pelemahan daya beli konsumen dan pemulihan lalu lintas pengunjung gerai yang belum merata, ditambah dengan minimnya aktivitas promosi, menjadi beban utama bagi penjualan. Meskipun manajemen ACES mengantisipasi adanya lonjakan permintaan musiman selama periode perayaan di kuartal IV-2025, Abyan memperkirakan SSSG sepanjang tahun 2025 secara keseluruhan akan tetap negatif, mendekati nol, disebabkan oleh daya beli masyarakat yang masih lemah.

Namun, strategi ekspansi gerai baru yang agresif diharapkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ACES, khususnya di paruh kedua tahun 2025. Perusahaan menargetkan pembukaan 25 hingga 30 gerai baru sepanjang tahun 2025, sebuah langkah yang berpotensi menambah pendapatan sekitar 4%–5%. Dengan asumsi tingkat produktivitas gerai lama sekitar 60%, total pertumbuhan pendapatan kotor bisa mencapai 18%, ditunjang oleh lonjakan permintaan di akhir tahun dan promosi yang lebih gencar.

Mengingat potensi pertumbuhan dari ekspansi dan proyeksi kinerja, Mirae Asset Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ACES, pengelola gerai AZKO, dengan target harga Rp 550 per saham.

Dari perspektif analisis teknikal, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat pergerakan saham ACES masih cenderung melandai. Kendati demikian, dua hari terakhir menunjukkan penguatan yang signifikan, didukung oleh volume pembelian yang dominan, bahkan mampu menembus di atas garis MA20. Herditya menambahkan, “Indikator MACD masih berpeluang menguat menuju area positif, seiring dengan Stochastic yang menunjukkan penguatan di area netral.”

Berdasarkan analisa tersebut, Herditya merekomendasikan trading buy untuk saham ACES, dengan menetapkan level support di Rp 416 dan resistance di Rp 440. Target harga yang diberikan untuk aksi trading buy ini berkisar antara Rp 454 hingga Rp 472 per saham.

Leave a Comment