Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran pemerintah memberi perhatian serius terhadap peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Arahan tersebut disampaikan Presiden saat meninjau daerah terdampak bencana di Sumatra, Sabtu (13/12), sekaligus memanfaatkan kehadiran sejumlah menteri yang mendampinginya di lokasi.
“Tadi pagi juga beliau memanfaatkan waktu, karena memang banyak menteri yang ikut hadir mendampingi beliau,” ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi di Langkat, dikutip dari Badan Komunikasi Pemerintah.
Prasetyo mengatakan, Presiden tidak hanya memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan optimal, tetapi juga menggelar rapat khusus untuk membahas kesiapan pemerintah menghadapi periode libur akhir tahun.
“Jadi sekaligus selain beliau ingin memastikan penanganan bencana ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan secepat-cepatnya, beliau juga kemudian mengadakan rapat untuk persiapan Nataru,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Prabowo menaruh perhatian pada kesiapan pelayanan publik, khususnya terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah selama Nataru.
“Beliau minta untuk itu terus diperhatikan termasuk peringatan dini dari BMKG untuk beberapa daerah yang mungkin di Natal dan Tahun Baru ini akan mengalami peningkatan curah hujan,” ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, perhatian terhadap peringatan dini cuaca menjadi penting agar langkah mitigasi dapat dilakukan lebih awal, terutama di wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan selama libur akhir tahun.
Selain aspek cuaca, Presiden juga meminta kementerian dan lembaga terkait memastikan kesiapan fasilitas umum serta layanan pendukung lainnya demi kenyamanan masyarakat.
“Beliau juga ingin memastikan ini sudah minggu kedua menjelang Natal dan Tahun Baru semua fasilitas-fasilitas umum,” katanya.
Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga ketersediaan serta stabilitas bahan pokok dan pangan di tengah meningkatnya aktivitas masyarakat selama perayaan Nataru.
“Termasuk ketersediaan bahan-bahan pokok dan bahan makanan diminta untuk dijaga kestabilannya di tengah masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru,” pungkas dia.