Kekayaan Jeff Bezos Setelah Lepas Saham Amazon Hingga Sisa 9%, Masih Rp3.900 Triliun

Kepemilikan saham Jeff Bezos, pendiri raksasa e-commerce Amazon, terus mengalami penurunan signifikan, kini mencapai angka 9%. Meskipun demikian, pergeseran kepemilikan ini ternyata tidak begitu menggoyahkan fondasi kekayaannya yang masif dan pengaruhnya di dunia teknologi.

Aksi penjualan saham Amazon oleh Bezos bukanlah fenomena baru, melainkan kelanjutan dari serangkaian divestasi yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan terbaru yang disampaikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), miliarder teknologi ini kini tercatat memegang 964,3 juta lembar saham Amazon dengan hak suara tunggal. Menariknya, ia juga masih memiliki wewenang untuk menjual sekitar 883,3 juta lembar saham lainnya.

Pengungkapan tentang kepemilikan ini menyusul pengumuman Bezos di awal tahun, di mana ia berencana untuk melepas 25 juta saham Amazon hingga Mei 2026. Lebih lanjut, dokumen SEC mengungkapkan bahwa hasil dari penjualan saham tersebut akan didonasikan kepada organisasi nirlaba, menandai salah satu langkah filantropi terbarunya.

Trek penurunan kepemilikan saham Bezos telah terlihat jelas selama bertahun-tahun. Dari porsi lebih dari 43% saat Amazon pertama kali melantai di bursa pada tahun 1997, angkanya merosot menjadi 14,1% ketika ia mengundurkan diri dari jabatan CEO pada tahun 2021.

Dalam rentang waktu dua tahun terakhir saja, Jeff Bezos tercatat telah menjual saham perusahaan senilai sekitar US$4,8 miliar. Penjualan ini menunjukkan kecepatan divestasi yang konsisten. Pada November tahun lalu, ia masih memiliki lebih dari 1 miliar saham, setara dengan 10,1% dari total saham perusahaan, dengan hak untuk menjual sekitar 927,5 juta lembar saham. Namun, menurut pengajuan proksi tahunan Amazon, persentase kepemilikannya kembali menyusut menjadi 9,6% pada Februari tahun ini.

Pada bulan Juli, tren divestasi berlanjut dengan Bezos kembali melepas saham Amazon senilai sekitar US$737 juta. Di bulan yang sama, tepatnya pada tanggal 21 dan 22 Juli, ia juga menjual tambahan 6,6 juta lembar saham perusahaan. Seluruh transaksi ini dilakukan di bawah rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya, yang dikenal sebagai Aturan 10b5-1, sebuah mekanisme yang memungkinkan penjualan saham secara otomatis.

Perlahan-lahan, penarikan diri Bezos dari kepemilikan dominan di Amazon menampilkan kontras yang tajam dengan masa-masa awal pendirian perusahaan, di mana sahamnya kala itu merepresentasikan hampir separuh dari seluruh perusahaan. Meskipun kepemilikan sahamnya kini mendekati satu digit, pengaruhnya sebagai pendiri dan visionary tetap sangat signifikan dalam arah strategis perusahaan yang ia bangun.

Perjalanan Amazon sendiri dimulai dengan gemilang. Ketika melantai di bursa dengan harga US$18 per saham pada tahun 1997, perusahaan berhasil meraup sekitar US$54 juta, secara instan menjadikan Bezos seorang multimilioner. Nilai asetnya kemudian melonjak pesat, didorong oleh ledakan dot-com dan gelombang ekspansi yang masif, mengubah penjual buku daring sederhana tersebut menjadi raksasa global dengan omzet bernilai triliunan dolar.

Setelah 27 tahun memimpin bahtera Amazon, Bezos secara resmi mengundurkan diri sebagai CEO pada Juli 2021, menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Andy Jassy, yang sebelumnya merupakan wakil presiden Amazon sekaligus CEO Amazon Web Services. Selain keterlibatannya di Amazon, Jeff Bezos kini juga dikenal sebagai pemilik media terkemuka The Washington Post dan pendiri Blue Origin, perusahaan teknologi antariksa ambisius miliknya.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, meskipun telah melepas sebagian besar sahamnya, kekayaan bersih Jeff Bezos saat ini diperkirakan mencapai US$238 miliar, atau setara dengan Rp3.947 triliun. Angka fantastis ini menempatkannya di posisi keempat sebagai orang terkaya di dunia, membuktikan bahwa daya tariknya di panggung bisnis global tetap tak tergoyahkan.

Leave a Comment