Kinerja KAEF: Rugi Kimia Farma Menyusut Drastis di Kuartal III-2025

JAKARTA – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menunjukkan sinyal positif dalam laporan keuangannya, berhasil menekan angka kerugian secara signifikan pada kuartal III tahun 2025. Emiten farmasi pelat merah ini melaporkan kinerja yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (31/10/2025), Kimia Farma (KAEF) mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 179,73 miliar. Angka ini merupakan penurunan drastis sebesar 57,39% secara tahunan (year-on-year/YoY) jika dibandingkan dengan kerugian yang mencapai Rp 421,83 miliar pada periode September 2024.

Penurunan substansial dalam kinerja keuangan Kimia Farma ini didorong oleh efisiensi pengelolaan berbagai beban. Beban keuangan berhasil ditekan dari Rp 442,24 miliar menjadi Rp 364,79 miliar. Selain itu, beban usaha juga berkurang signifikan dari Rp 2,65 triliun menjadi Rp 2,40 triliun, serta rugi selisih kurs mata uang asing yang menurun dari Rp 3,53 miliar menjadi Rp 1,64 miliar.

Kimia Farma (KAEF) Akan Jual 38 Aset Senilai Rp 2,1 Triliun

Berkat upaya efisiensi tersebut, KAEF berhasil membalikkan keadaan di tingkat operasional. Perseroan mampu mencatatkan laba usaha sebesar Rp 99,14 miliar hingga September 2025, sebuah pencapaian luar biasa mengingat pada periode yang sama tahun sebelumnya, Kimia Farma masih membukukan kerugian usaha sebesar Rp 197,50 miliar.

Namun demikian, di tengah perbaikan laba, penjualan KAEF pada periode ini tercatat mengalami kontraksi sebesar 10,88% YoY, turun menjadi Rp 7 triliun dari Rp 7,86 triliun pada tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melorotnya penjualan lokal dari Rp 7,76 triliun menjadi Rp 6,88 triliun.

Di sisi lain, efisiensi juga terlihat dari beban pokok penjualan (BPP) KAEF yang menyusut dari Rp 5,51 triliun menjadi Rp 4,56 triliun. Dampaknya, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba kotor menjadi Rp 2,44 triliun, meningkat dari Rp 2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

 
KAEF Chart by TradingView
 

Sementara itu, dari aspek neraca, saldo kas dan setara kas KAEF per September 2025 tercatat sebesar Rp 389,41 miliar, mengalami penurunan dari Rp 505,10 miliar setahun sebelumnya. Secara keseluruhan, jumlah aset Kimia Farma hingga September 2025 sedikit menipis menjadi Rp 14,91 triliun dibandingkan Rp 14,96 triliun yang tercatat pada 31 Desember 2024.

Di periode yang sama, liabilitas KAEF justru membengkak menjadi Rp 11,71 triliun dari Rp 11,53 triliun. Sejalan dengan itu, ekuitas Kimia Farma juga mengalami penyusutan menjadi Rp 3,19 triliun dari Rp 3,42 triliun.

Ringkasan

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil menekan kerugian secara signifikan pada kuartal III tahun 2025 menjadi Rp 179,73 miliar, turun 57,39% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh efisiensi pengelolaan beban keuangan dan beban usaha, serta penurunan rugi selisih kurs mata uang asing. KAEF bahkan berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp 99,14 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian usaha pada periode sebelumnya.

Meskipun laba usaha membaik, penjualan KAEF mengalami kontraksi sebesar 10,88% YoY menjadi Rp 7 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melorotnya penjualan lokal. Sementara itu, beban pokok penjualan juga menyusut, sehingga laba kotor meningkat menjadi Rp 2,44 triliun. Saldo kas dan setara kas serta jumlah aset Kimia Farma mengalami sedikit penurunan, sementara liabilitas justru meningkat.

Leave a Comment