Muamalat.co.id JAKARTA. Di tengah proses akuisisi PT Leyand Internasional Tbk (LAPD) yang tengah berjalan, PT JSI Sinergi Mas, yang akan menjadi calon pengendali baru, semakin gencar memperluas sayap bisnisnya di sektor pertambangan, menunjukkan strategi pertumbuhan agresif yang berkesinambungan.
Founder dan Direktur Utama JSI Sinergi Mas, Jamal Abdul Nasir, mengungkapkan bahwa perseroan kini tengah merambah bisnis pasir silika. Langkah strategis ini diawali dengan kepemilikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Pulau Singkep, Kepulauan Riau. Jamal memproyeksikan bahwa setelah IUP terbit, JSI Sinergi Mas akan memasuki fase produksi dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan, dengan target produksi berkapasitas maksimal dapat tercapai pada awal tahun 2027.
Potensi bisnis pasir silika di Indonesia sangat menjanjikan. Berdasarkan data Indonesia Mineral Resources and Reserve Balance 2021, negara ini memiliki cadangan kuarsa yang melimpah ruah, dengan total sumber daya mencapai 2,11 miliar ton. Prospek ini semakin cerah mengingat proyeksi Mordor Intelligence yang menyebutkan bahwa pasar pasir silika global diperkirakan akan tumbuh dengan laju rata-rata tahunan (CAGR) lebih dari 6% selama periode 2022 hingga 2027.
Menyikapi proyeksi pasar yang bullish ini, Jamal Abdul Nasir menjelaskan bahwa JSI Sinergi Mas berencana mengekspor 70% produk pasir silika ke berbagai negara di kawasan Asia, dengan target utama China, India, dan Korea Selatan. Sementara itu, untuk pasar domestik, produksi pasir silika ini akan diarahkan untuk mendukung pengembangan industri kaca dan panel surya di Indonesia, sebuah langkah strategis yang diungkapkannya dalam keterangan resmi pada Jumat (24/10/2025).
Perusahaan berkomitmen untuk tidak menjual pasir silika dalam bentuk mentah. Jamal menegaskan bahwa produk hasil tambang ini akan melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai tambah. Untuk itu, JSI Sinergi Mas telah memesan mesin dari China, dengan target commissioning dalam 9 hingga 10 bulan ke depan, menandakan keseriusan dalam menciptakan produk olahan berkualitas.
Lanjutkan Akuisisi Leyand International (LAPD), Begini Strategi JSI Sinergi Mas
Di samping ekspansi di sektor pertambangan, JSI Sinergi Mas juga terus mempercepat realisasi akuisisi saham LAPD. Hingga saat ini, perseroan telah berhasil menggenggam 513,75 juta saham LAPD, yang setara dengan 12,95% dari total kepemilikan. Sesuai Rencana Pengambilalihan, JSI Sinergi Mas ditargetkan akan menguasai sekitar 51% dari total modal disetor dan ditempatkan di LAPD, dengan saham-saham tersebut berasal dari Laymand Holdings Pte Ltd, PT Intiputera Bumitirta, Keraton Investment Ltd, Evi Felicia, dan Leo Andyanto.
Ringkasan
PT JSI Sinergi Mas, calon pengendali baru PT Leyand Internasional Tbk (LAPD), aktif memperluas bisnisnya ke sektor pertambangan pasir silika. Perusahaan menargetkan produksi pasir silika dari IUP di Pulau Singkep, Kepulauan Riau, dimulai dalam 2-3 bulan dan mencapai kapasitas maksimal pada awal 2027, dengan 70% hasil produksi akan diekspor ke Asia, khususnya China, India, dan Korea Selatan.
Selain ekspansi pertambangan, JSI Sinergi Mas juga terus mengakuisisi saham LAPD. Hingga kini, perusahaan telah menguasai 12,95% saham LAPD dan menargetkan kepemilikan sekitar 51% dari total modal disetor, berasal dari beberapa pemegang saham utama. Perusahaan berkomitmen untuk mengolah pasir silika untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung industri kaca serta panel surya di Indonesia.