Mayoritas Saham Afiliasi GOTO Menguat di Tengah Kabar Merger dengan Grab

JAKARTA – Pasar saham merespons positif kabar rencana merger antara dua raksasa penyedia jasa transportasi online, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan Grab. Spekulasi mengenai penggabungan bisnis ini sontak membuat harga saham GOTO melonjak signifikan.

Pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (10/11/2025), saham GOTO tercatat menguat impresif sebesar 8,20% ke level Rp66. Bahkan, saat pembukaan pukul 09.00 WIB, saham GOTO sempat menyentuh angka Rp67, melambung 9,84% dari penutupan sebelumnya. Kinerja positif ini turut memperkuat posisi GOTO di pasar, dengan pertumbuhan 11,86% dalam sepekan terakhir dan 20% dalam sebulan terakhir.

Dampak dari kabar merger GoTo-Grab ini tidak hanya terbatas pada saham GOTO saja. Beberapa emiten yang memiliki afiliasi atau kerja sama dengan GoTo turut merasakan sentimen positif. Emiten-emiten tersebut meliputi PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT BFI Finance Tbk. (BFIN), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).

Pergerakan saham emiten terafiliasi GoTo di pasar juga terpantau mayoritas menguat pada sesi I perdagangan hari ini. ARTO menguat 1,40% ke Rp2.180, MPPA merangkak naik 5,08% ke Rp62, MLPL naik 3,08% ke Rp134, BFIN naik 0,64% ke Rp785, ASII menguat 0,78% ke Rp6.475, dan TLKM menguat 0,86% ke Rp3.500. Hanya BIRD yang bergerak turun 0,83% ke Rp1.790, berlawanan dengan tren positif mayoritas saham lainnya.

Kabar mengenai rencana merger GoTo dan Grab ini pertama kali diungkap oleh pihak Istana Kepresidenan pada Jumat (7/11/2025). Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online kini telah memasuki tahap penyempurnaan bersama berbagai kementerian dan lembaga terkait. Regulasi ini dirancang untuk mencakup pengaturan pembagian komisi bagi mitra pengemudi serta skema penggabungan perusahaan aplikasi seperti Grab dan GoTo.

Prasetyo Hadi secara tegas menyebut adanya rencana penggabungan antara kedua perusahaan tersebut, dengan mengatakan, “Rencananya begitu.” Ia menambahkan bahwa isu ini merupakan bagian integral dari diskusi yang lebih luas mengenai regulasi transportasi daring. Mengenai peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Prasetyo mengisyaratkan keterlibatan mereka dalam pembahasan tersebut.

Lebih lanjut, Prasetyo menuturkan bahwa proses penggabungan kedua perusahaan ojek online ini masih dalam tahap pengkajian mendalam, apakah akan berbentuk merger atau akuisisi. Namun, saat dikonfirmasi mengenai isu bahwa Grab akan diakuisisi oleh GoTo, Prasetyo memberikan jawaban singkat yang mengamini. Ia kembali menegaskan bahwa kajian tersebut masih berlangsung. “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” pungkasnya, menandaskan upaya konsolidasi antara dua pemain kunci di industri transportasi daring tersebut.

Leave a Comment